Cendikiawan Muslim Inggris: Ada "Tsunami" Islamofobia di Barat

Presiden Association of Muslim Social Scientist di Britania Raya Dr. Anas Al-Syaikh Ali menyatakan, ada gelombang "tsunami" Islamofobia di Barat. Ia menilai perlu adanya "integrasi pengetahuan" dalam sistem pendidikan di institusi-institusi pendidikan di Britania Raya.

Pada surat kabar berbahasa Arab Al-Sharq Al-Awsat yang terbit di London, ilmuwan muslim keturunan Irak yang sudah menjadi warga negara Inggris itu, secara khusus menyoroti kurikulum studi-studi Islam yang ada di Inggris, yang menurutnya perlu dikembangkan.

Syaik Ali yang juga direktur International Institute of Islamic di London mengatakan, diskusi-diskusi keagamaan di dunia Barat perlu diperluas dan ditingkatkan. Ia menekankan pentingnya peranan jejaring sosial dalam berkomunikasi dengan banyak orang dan untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi yang diajarkan Islam, serta untuk mendiskusikan isu-isu yang diangkat oleh media massa Barat tentang Islam.

Syaikh Ali terpilih sebagai salah satu dari "500 Most Influential Muslim in the World" pada tahun 2010. Pada Juni 2009, ia juga menerima penghargaan "British Royal Medal of Honor" atas peran dan partisipasinya yang luar biasa dalam meningkatkan hubungan budaya dan sosial di tengah keberagaman masyarakat Inggris.

Selain sebagai pemuka masyarakat dan cendikiawan muslim, Syaikh Ali juga dikenal sebagai pemerhati novel-novel populer di Inggris. Dalam wawancara dengan Al-Sharq dan Al-Awsat, ia mengungkapkan bahwa novel-novel yang beredar di masyarakat ikut berperang dalam mendistorsikan Islam, dan memojokkan umat Islam. Oleh sebab itu, ia menghimbau kaum Muslimin untuk memberikan kontribusinya di bidang sastra, yang ditulis dalam bahasa-bahasa yang digunakan di Eropa, untuk mengkonter novel-novel yang bias terhadap Islam dan Muslim. (ln/ENews)