Di Misrata, NATO Membiarkan Orang Mati Setiap Hari


Kepala pasukan oposisi Libya, Abdelfatah Yunis, menuduh pesawat yang dipimpin NATO Selasa kemarin hanya diam saja tanpa melakukan apapun sementara pasukan loyalis Gaddafi dilaporkan membunuh penduduk kota Misrata.

Menurut Yunis dalam konferensi pers di Benghazi "NATO membiarkan orang Misrata mati setiap hari."

"Jika saja NATO tinggal satu minggu lagi, tidak akan ada yang tersisa di Misrata," tambahnya.

"Apa yang NATO lakukan" tanyanya. "Mereka melakukan pemboman di sana-sini."

Kepala operasi sekutu NATO, Brigadir Jenderal Mark van Uhm, mengatakan Selasa sebelumnya bahwa aliansi itu melakukan semua yang mereka bisa untuk melindungi warga sipil, setelah sebuah kapal bantuan Turki membawa keluar puluhan orang terluka.
"Misrata adalah prioritas nomor satu karena situasi di sana," demikian kepala operasi NATO mengatakan.

"Kami punya konfirmasi bahwa di Misrata tank baja terlah tersebar, tersembunyi, (dan) orang digunakan sebagai perisai untuk mencegah NATO mengidentifikasi target," katanya.

Para dokter di Libya mengatakan pekan lalu bahwa 200 orang telah tewas di sana sejak pertempuran dimulai, sebuah angka yang cenderung meningkat dalam beberapa hari terakhir. (sa/aby)