Mualaf Maria Hardman Diizinkan Memakai Jilbab Di Pas Foto Penjara

Sheriff Boulder County, Australia, Joe Pelle mengatakan bahwa wanita Muslim diizinkan untuk memakai jilbab dalam foto di penjara.

Hal ini sehubungan dengan Maria Hardman, seorang mahasiswa University of Colorado yang masuk Islam, menolak untuk melepas jilbabnya ketika harus difoto.

Kasus ini tadinya menjadi kontroversi ketika hakim Noel Blum menolak permintaan Maria Hardman yang memakai jilbab. Blum kemudian agak melunak dengan syarat bahwa jilbabnya tidak boleh menutupi bagian dada, serta sedikit rambut harus dibiarkan terlihat, dan harus ada pejabat penjara menyetujuinya.

Pelle mengatakan pihaknya memelajari bagaimana penjara-penjara lain mengatasi masalah jilbab. Pelle mengatakan ia hanya ingin kebijakan itu tidak meliputi burqa atau cadar. "Kami melihat tujuan foto itu dibuat," katanya. "Kami harus bisa mengidentifikasi orang yang ada dalam foto. Dan dalam hal ini, (Hardman) memungkinkan kami untuk melakukan itu. Ini masih wajar, kok."

Sedangkan Maria Hardman mengatakan ia tidak keberatan jika dalam fotonya, jilbabnya tidak menutupi bagian dadanya. Namun, ia keberatan jika harus menanggalkan jilbabnya. Ia senang akhrinya penjara menerakan kebijakan ini. "Ini bukan tentang saya saja," katanya. "Saya senang mereka memiliki standar untuk orang lain yang harus diikuti."

Hardman berusia 19 tahun. Ia dipenjara karena mabuk dan kemudian mengendari motor di bawah pengaruh alkohol, Agustus lalu. Ia sendiri mengaku bahwa ia menenggak alkohol tanpa sepengetahuannya bahwa minumannya itu mengandung alkohol. (sa/dailycamera)