Pentagon: 24.000 File Militer Sensitif AS telah Dicuri

Deputi Menteri Pertahanan AS William J. Lynn III mengatakan sekitar 24.000 file komputer sensitif Pentagon telah dicuri oleh dinas intelijen asing.

Pejabat senior Pentagon itu mengatakan bahwa Departemen Pertahanan AS menyatakan bahwa mereka mengalami salah satu serangan terburuk dalam sejarah digital selama intrusi tunggal, The New York Times melaporkan pada hari Kamis kemarin (14/7).

"Ini sangat signifikan," kata Lynn kepada wartawan.

"Kami berpikir tindakan itu dilakukan oleh layanan intelijen asing. Dengan kata lain sebuah negara berada di belakangnya," katanya menegaskan.

Lynn menolak untuk mengidentifikasi tersangka. "Kami tidak akan masuk ke pemahaman tentang siapa pencurian tersebut," ujarnya.

Pejabat Pentagon tersebut mengatakan bahwa serangan cyber oleh hacker adalah "hanya beberapa yang terbaru dalam serangkaian serangan" dan bukan yang terbesar dialami oleh lembaga pertahanan AS.

"Kami sudah mendapatkan serangan yang lebih baik dari lima atau enam tahun terakhir secara serius," kata Lynn dalam sebuah acara di mana ia meluncurkan strategi baru Pentagon untuk dunia maya.

Dalam acara tersebut, ia menyebutkan bahwa langkah-langkah keamanan saat ini pasif untuk dunia maya Pentagon tidak bekerja lagi, dan berbicara tentang strategi baru untuk menjaga file-file rahasia seperti yang dicuri yang harus menjadi perhatian, seperti pesawat avionik, pengawasan teknologi, satelit sistem komunikasi dan protokol keamanan jaringan.

Strategi baru Pentagon, adalah bagian resmi dari upaya yang lebih besar yang diluncurkan oleh pemerintahan Obama untuk mempertahankan jaringan komputer yang dioperasikan oleh pemerintah dan sektor swasta, berisi seruan untuk lebih aktif mencari penyerang di Internet daripada harus menunggu penyusup melakukan serangan.

Komando Cyber ​​militer terbaru telah diperintahkan untuk mempersiapkan operasi defensif dan ofensif pada jaringan komputer. Pejabat Pentagon mengkonfirmasi bahwa perintah telah memprogram komputer untuk melaksanakan operasi ofensif di dunia maya jika hal itu diperintahkan oleh presiden. (fq/prtv)