Rumah Mewah Tempat Tinggal Usamah bin Ladin Timbulkan Banyak Pertanyaan

Usamah bin Ladin mengakhiri hidupnya di sebuah kota kecil di mana di sana terdapat pangkalan resimen tentara Pakistan berjumlah sekitar tiga ribuan tidak jauh dari ibu kota – sebuah lokasi yang membuat Washington curiga bahwa Islamabad mungkin telah melindungi bin Ladin.

AS bertindak sendirian dalam serangan helikopter hari Senin kemarin (2/5), tidak memberitahu Pakistan sampai selesai operasi dan kemudian sama sekali tidak mengucapkan terima kasih kepada Pakistan setelah akhir operasi sangat sukses dilakukan. Semua ini menunjukkan ketegangan baru dalam hubungan yang sudah terpuruk karena tuduhan AS bahwa Pakistan mendukung militan Afghanistan dan kemarahan Pakistan atas serangan udara Amerika dan kegiatan mata-mata AS.

Badan-badan intelijen Pakistan biasanya sangat tajam dalam mencium kehadiran orang asing di kota-kota kecil yang ada di wilayah mereka.

Selama bertahun-tahun, intelijen Barat mengatakan bin Ladin kemungkinan besar bersembunyi di sebuah gua di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan, sebuah wilayah terpencil di pegunungan yang menjulang dan dipenuhi hutan yang lebat di mana pasukan Pakistan sangat sedikit hadir di sana. Tapi perburuan selama 10 tahun bagi manusia di dunia paling dicari berakhir di sebuah rumah bercat putih tiga lantai di daerah kelas menengah Abbottabad, sebuah kota reso rberpenduduk 400.000 orang yang terletak di perbukitan hutan pinus kurang dari 35 mil dari ibukota Pakistan, Islamabad.

Senator Carl Levin, ketua senat untuk Komite Angkatan Bersenjata, mengatakan lokasi bin Ladin telah menyimpulkan banyak bahwa Pakistan telah bermain dalam soal persembunyian bin Ladin.

"Saya pikir ini memberitahu kita sekali lagi bahwa Pakistan telah memainkan permainan ganda," kata Senator Susan Collins, R-Maine, anggota Komite Angkatan Bersenjata.

Seorang pejabat intelijen senior Pakistan dengan tegas membantah spekulasi bahwa mereka melindungi bin Ladin.

Pasukan keamanan ekstra menyerbu kota itu pada hari Senin waktu setempat.Truk berat bersenjata bergemuruh melalui jalanan kota, dan polisi mengusir anak-anak dari seluruh kompleks.

Beberapa jam setelah operasi, seorang tentara bersenjata dengan senapan terlihat berjalan di atap kompleks, kerumunan orang menonton dan berkumpul untuk melihat apa yang terjadi.

Tidak jelas berapa lama bin Ladin telah bersembunyi di rumah mewah itu dengan anggota keluarganya. Dari luar, rumah itu mirip rumah kebanyakan orang lain di Pakistan dan bahkan memiliki bendera yang berkibar dari tiang di taman.

Tetangga mengatakan Landcruisers besar dan mobil mahal lain terlihat sering keluar masuk dari kompleks itu, tetapi mereka tidak memiliki indikasi bahwa orang asing tinggal di dalamnya. Salman Riaz, aktor film, mengatakan bahwa lima bulan lalu ia dan kru mencoba melakukan beberapa syuting di samping rumah, tapi disuruh berhenti oleh dua pria yang keluar dari rumah tersebut.

"Mereka mengatakan kepada saya bahwa ini adalah haram (dilarang dalam Islam)," katanya.

Sebuah video yang ditayangkan oleh ABC News menunjukkan bagian dalam kompleks termasuk kamar tidur yang berantakan dengan lantai diwarnai dengan darah dan penuh dengan pakaian dan kertas.

Setelah malam tiba pada hari Senin kemarin, sebuah lampu bersinar dari dalam kompleks.

Beberapa warga khawatir. "Kami sangat prihatin atas kota ini itu. Tempat yang sangat aman. Sekarang mungkin ada al-Qaidah di mana-mana," kata Naeem Munir.

"Secara pribadi saya merasa bahwa dia pasti pikir itu daerah yang paling aman," kata Asad Munir, seorang mantan agen Intelijen Pakistan, atau ISI. "Abbottabad adalah tempat yang tak seorang pun akan memperkirakan dia akan tinggal di sana.

Kecurigaan bahwa Pakistan melindungi militan telah menjadi sumber utama ketidakpercayaan antara CIA dan ISI Pakistan, meskipun dua lembaga telah bekerja sama dalam penangkapan pemimpin al-Qaidah sejak serangan 11 September 2001, termasuk beberapa penangkapan di kota-kota di luar batas wilayah Pakistan.

"Mengapa Pakistan tidak bisa melihat dia tinggal di resor wisata yang bagus di luar Islamabad?" tanya Gareth Price, seorang peneliti di lembaga think tank Chatham House London. "Tampaknya ia sedang dilindungi oleh Pakistan. Jika itu terjadi, ini akan sulit bagi kedua belah pihak untuk melakukan kerja sama kecuali Pakistan dapat menjelaskan mengapa mereka tidak tahu keberadaan bin Ladin, hal itu membuat hubungan AS-Pakistan semakin sulit."

Hubungan antara badan intelijen utama Pakistan dan CIA telah sangat tegang dalam beberapa bulan terakhir setelah kontraktor CIA menembak dan menewaskan dua warga Pakistan pada bulan Januari lalu. Sejak saat itu, seorang pejabat Pakistan telah mengatakan bahwa kerjasama AS-Pakistan telah dihentikan, dan Pakistan menuntut Amerika mengurangi serangan pesawat tak berawak mereka di daerah perbatasan.(fq/ap)