CIA Menggunakan Vaksin Berbahaya Melawan al-Qaedah

Pekan lalu, The Guardian menurunkan berita bahwa CIA melakukan "serangan" terhadap penduduk di kompleks Osama bin Laden, Abottabad. CIA menggunakan taktik sebagai tipu muslihat yaitu dengan melakukan kampanye vaksinasi. CIA berusaha mendapatkan bukti DNA  anak-anak keluarga al-Qaeda itu.

CIA dengan bantuan dokter Pakistan, Shakil Afridi, mendirikan klinik di dua  tempat tinggal Usamah bin Laden di Abottabad. Agen-agen CIA itu memberikan vaksin Hepatitis B kepada anak-anak lokal (Pakistan). Medecins Sans Frontieres menyebutkan itu operasi, dan merupakan "penyalahgunaan  pelayanan medis yang berbahaya." Orin Levine dan Laurie Garrett dari Washington Post memperingatkan bahwa CIA telah melakukan "taktik ceroboh, dan bisa menimbulkan konsekuensi bencana."

Orang tidak percaya tenaga medis lagi, dan mereka sulit berpartisipasi dalam kampanye kesehatan masyarakat. Delapan tahun yang lalu, menyebar bahwa kampanye anti-polio di Nigeria adalah plot Amerika untuk mensterilkan gadis-gadis Muslim, yang menyebabkan banyak keluarga  menolak vaksin. Di Pakistan, operasi CIA mungkin dengan tujuan yang sama, dan menggunakan kedok memberantas polio.

Pakistan adalah tempat terakhir menjadi sasaran CIA dengan modus memberantas penyakit polio. Rotary Club dan Melinda Bill Gates Foundation, mereka dengan menggunakan kedok pemberantasan polio, tujuannya ingin membangun relasi dengan masyarakat setempat, sambil mencari informasi tentang Taliban dan Al-Qaidah. Dengan cara itu, lembaga-lembaga Yahudi Amerika Serikat itu, ingin melakukan langkah-langkah penghancuran terhadap Taliban dan al-Qaidah yang dianggap menjadi ancaman.

Departemen Kesehatan Pakistan telah membatalkan program internasional itu, dan tidak mau program pemberantasan wabah dan vaksinasi itu, karena mempunyai dampak buruk bagi rakyat di negeri itu. Karena, hakekatnya program yang dikembangkan oleh CIA itu bukan bertujuan bagi kepentingan rakyat Pakistan, tetapi tujuannya menghancurkan Taliban dan Al-Qaidah.

Sesungguhnya, CIA telah melakukan tipuan melalui program vaksinasi, dan para pekerja kemanusiaan adalah agen-agen CIA, yang dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan rakyat. Pejuang Taliban menculik seorang pekerja kesehatan masyarakat dan menahannya sampai ia berjanji untuk menghentikan vaksinasi anak-anak.

Agustus lalu, kelompok Taliban menangkap dan membunuh sepuluh pekerja bantuan medis di Afghanistan. Karena mereka menjadi mata-mata. Sesudah itu mereka yang berkedok sebagai pekarja medis, keluar dari Afghanistan.

Sesungguhnya, mereka yang menggunakan kedok organisasi kemanusiaan dan para pekerja bantuan internasional pada kenyataannya adalah mata-mata, atau agen yang tujuannya akan membawa kehancuran. Seperti yang dilakukan CIA di Abbottabad dan di tempat lainnya, karena itu sudah menjadi bagian konspirasi CIA. (mh/tm)