Dibalik Tutupnya IslamOnline


Sudah lebih dari seminggu IslamOnline.net (IOL) , situs berita Islam populer, terkunci dari server situs dan password mereka.

Menurut alt.muslim, persitiwa ini terjadi karena tidak lepas dari keinginan Dewan Direksi yang menginginkan konten IOL menjadi lebih konservatif dan moderat. Selama ini memang IOL mempunyai reputasi yang sering membahas beragam topik yang sering dihindari wartawan Muslim di seluruh dunia.

Lebih dari 200 dari 330 editor Kairo segera mengajukan pengunduran mereka sebagai aksi protes pada Senin (5/4) kemarin. Mereka mogok kerja di kantor Kairo. Mereka bahkan sudah meminta kepada Syekh Yusuf al-Qaradawi, ulama Mesir yang juga mendirikan IOL pada tahun 1997, untuk campur tangan. Lebih dari 48 jam pemogokan terjadi.

Tapi ternyata Syekh Qaradhawi telah dicopot pula jabatannya. Tanpa dukungan Sheikh Qaradawi, masa depan IOL suram. Para editor IOL masih berjuang untuk mempertahankan konten dan arah berita IOL, tapi tetap saja mereka masih kesulitan dalam memulihkan IOL kembali dari pukulan ini.

Selama 15 tahun, para editor IOL telah bekerja penuh waktu, lembur, dan mengabdikan kehidupan profesional mereka untuk membentuk dan mengembangkan situs ini. Sekarang mereka harus kalah oleh keinginan para pemilik modal yang tampaknya juga mendapatkan tekanan dari pihak-pihak tertentu.

Media-media Islam internasional sendiri bukannya tinggal diam. Dengan kemampuannya masing-masing, mereka membantu para editor IOL. Di antaranya dengan menawarkan kerja freelance. Aliansi Penulis Muslimah dan Federasi Internasional Jurnalis menerbitkan laporan dalam mendukung IOL dan karyawan mereka di seluruh dunia.

Kasus ini tentu menjadi sebuah catatan tersendiri bagi media-media Islam mainstream di seluruh dunia. Bukan tidak mungkin akan semakin melebar, karena rasa suka tidak suka akibat memberitakan kebenaran Islam, maka media-media mainstream Islam akan satu per satu ditutup. Sementara, situs-situs porno malah semakin menjamur dan dibiarkan begitu saja. (sa/altmuslim)