Hari Ke 18. Pasukan Israel Masuk Kota Gaza?

Memasuki hari ke 18, tentara Zionis-Israel terus berusaha masuk ke wilayah pusat kota Gaza. Dengan dukungan ribuan tentara cadangannya, Israel terus mendekati kota Gaza. Dengan dukungan serangan udara dari pesawat F.16, helicopter Apache, serta Artileri, pasukan Israel mencoba masuk ke kota Gaza, yang sampai sekarang masih tetap dipertahankan oleh para pejuang Hamas, dan para Muhajidin.

Zionis-Israel semalam menyerang wilayah selatan Gaza dan Rafah, melalui udara dan senjata artileri, tak kurang dari 60 target serangan udara yang dilakukan Israel. Pesawat-pesawat tempur Israel F.16, semalam menghujani kota Rafah dengan serangan udara yang massif. Kota di dekat perbatasan dengan Mesir, seperti nampak terbakar, akibat tembakan rudal Israel. Akibat, serangan udara itu, menimbulkan kekacauan dan korban dikalangan penduduk sipil. Israel juga menggunakan bom ‘penghncur’ bunker-bunker untuk menghancurkan terowongan-terowongan yang banyak di kota Rafah, yang menghubungkan Gaza dengan Sinai (Mesir).

Ayman Muhyidin, koresponden Aljazeera, melaporkan dari Rafah, ribuan penduduk Rafah, meninggalkan rumah-rumah mereka, sesudah mendapatkan selebaran peringatan dari udara,yang memberitahu bahwa rejim Zionis-Israel akan melakukan serangan udara yang massif di wilayah itu. “Kota Rafah seluruhnya hancur lebur. Kota itu bagaikan neraka, akibat serangan udara yang massif dari Zionis-Israel”, ujar Muhyidin. Militer Israel menutup kota Gaza, dan seluruh akses masuk ke kota Gaza, ditutup dengan tank-tank Israel, dan kapal-kapal perang yang ada di dekat kota Gaza. Reporter Aljazeera itu, menjelaskan kemungkinan akan melakukan serangan darat di malam hari, dan nampaknya ingin menguasai kota Gaza.

“Militer Israel melakukan serangan menjelang tengah malam, dan ketika menjelang pagi mereka kembali ke posisinya”, tambah Muhyidin. Pertempuran dahsyat telah berkecamuk antara tentara Israel dengan para pejuang Hamas di kota Tal al-Halwa, di selatan kota Gaza. Pertempuran di kota itu, menjadi momentum penting tentara Israel untuk mencoba masuk ke kota Gaza. Namun, nampaknya para pejuang Hamas memberikan perlawanan terhadap tentara Israel. Pertempuran berlangsung di Beith Lahiya, yang terletak di utara kota Gaza, dan Khan Yunis, di sebelah timur kota Gaza. Kantor berita AFP melaporkan tank-tank Israel yang didukung dengan serangan udara, mencoba terus masuk ke selatan kota Gaza.

Gerakan maju pasukan Zionis-Israel itu, menghadapi perlawanan para pejuang Hamas dan para Mujahidin Palestina, yang menggunakan mortar dan roket RPG, menghentikan gerak maju pasukan Zionis-Israel. Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, menegaskan serangan militer Israel itu telah menewaskan lebih dari 1000 orang yang syahid, dan 40 % korban yang ada, terdiri dari anak-anak, wanita dan orang tua. Ofensive militer Israel ke kota Gaza itu, dibalas oleh pejuang Hemas menembakkan roket ke wilayah perbatasan Israel, Ashkelon.

Frustasi

Nampak para diplomat mengalami frustasi akibat ulah Israel, yang tidak mengindahkan resolusi DK.PBB, beberapa hari yang lalu. Seruan gencatan senjata tidak digubris oleh Israel, dan pasukan Zionis terus melakukan serangan yang massif ke Gaza. Sekjen PBB Ban-Ki moon, berencana mengunjungi Timur Tengah untuk menciptakan gencatan senjata. Namun, semua kalangan sangat skeptis, karena resolusi PBB itu, tidak didukung AS. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Ehut Olmert, menyatakan, kami telah mendikte AS, agar abstain, ketika pemungutan suara di DK. PBB.

Ban-Ki moon, menegaskan, “Kedua belah fihak berhenti berperang. Hentikan sekarang perang”, ujar Ki moon, ketika menyelenggarakan konferensi pers, di kantor PBB, New York, Senin, yang lalu. “Banyak rakyat tidak berdosa tewas. Dan, banyak lagi orang-orang sipil yang menjadi korban”, tambah Ban Ki moon. Usaha-usaha diplomasi sekarang ini,yang bertujuan mengakhiri konflik, nampaknya hanyalah akan mengakomodasi kepentingan Israel, tanpa mempedulikan aspirasi rakyat Palestina.

Ehut Olmert menegaskan, Israel akan menghakhiri agresi ke Gaza, hanya dengan dua kondisi : “Pertama, Hamas harus menghentikan serangan roketnya ke Ashkelon. Kedua, Hamas harus melucuti senjatanya”, tegas Olmert. Sementara itu, Presiden Israel, Shimon Peres, menyatakan : ”Kemajuan serangan militer Israel selama 16 hari, belum setara dengan negara yang menghadapi terror selama 16 tahun”, ucap Peres. Dalam pernyataannya, yang disiarkan lewat satelit al-Aqsha, Perdana Menteri Ismail Haniyah, menegaskan bahwa Israel tidak akan memenangkan perang di Gaza, ucap Haniyah.
Sementara itu, Perdana Menteri Turki, Recep Erdogan, menyatakan bahwa DK.PBB telah gagal untuk menghentikan kejahatan Israel terhadap Gaza. “Dunia menyaksikan kebrutalan Zionis-Israel, dan pembantaian massal di Jalur Gaza”, tambahnya. Erdogan menyaksikan film pembantaian di Gaza bersama para ahli hukum, pemimpin Turki itu, menginginkan agar DK.PBB memberikan sanksi yang tegas terhadap Israel.

Di Turki, Assosiasi para Pengusaha dan industrialis, menyerukan masyarakat Turki melakukan baikot terhadap produk AS, Inggris, dan Israel, karena mereka melakukan perang ‘kotor’ di Gaza, dan melakukan genoside, serta melakukan agresi militer.

Bulent Deniz, Ketua Assosiasi Para Pengusaha di Turki, menyatakan agar Turki menggunakan kekuatannya untuk melakukan boikot terhadap AS, Inggris, dan Israel. Nampaknya, Turki sudah tidak dapat sabar lagi melihat ulah Israel, meskipun Turki memiliki hubungan diplomatic dengan Israel, karena Israel sudah tidak lagi menggunakan ukuran-ukuran normal lagi, khususnya dalam menghadapi konflik dengan rakkyat Palestina.

Jurubicara Hamas, Dr.Sami Abu Zuhri, menyatakan proposal yang disampaikan pemerintah Turki, guna menengahi konflik di Gaza sekarang ini, lebih berimbang dibandingkan dengan Mesir. Di sisi lain, Mesir pandangannya sama dengan Israel, yang meminta syarat , sebelum gencatan senjata Hamas harus menghentikan serangan roketnya ke Askhelon. Abu Zuhri, menyampaikan kepada wartawan di Gaza, bahwa delegasi Hamas, sekarang berkunjung ke Cairo, Damaskus, untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata. Nampaknya, Hamas lebih tertarik dengan proposal yang diajukan oleh Turki, yang lebih adil dan imbang. Presiden Sudan, Omar Hasan al-Bashir, yang berkunjung ke Damaskus, dan bertemu dengan Khaleda Misy’al, menegaskan bahwa Sudan mendukung secara total perjuangan rakyat Palestina.

Di tengah-tengah usaha diplomatik yang sekarang terus berlangsung di berbagai belahan dunia, surat kabar Al-Khalij, yang terbit di Teluk, di Ankara, sedang ada usaha-usaha yang terselubung, yang dilakukan fihak Israel untuk membunuh Perdana Menteri Turki, Recep Erdogan. Al-Khalij, menyebutkan mungkin Israel dengan menggunakan sel-sel yang ada di dalam tubuh militer Turki, untuk membunuh Erdogan. Memang, di Turki sekarang ini sikap anti Israel memuncak, ratusan ribu orang berdemonstrasi di Istambul dan Ankara, yang meminta pemerintah Turki, memutuskan hubungan diplomatic dengan Israel

Ibaratnya, Israel dengan melakukan agresi militer yang sangat brutal ke Gaza, seperti menggali lubang kukburnya sendiri. Karena, sekarang ini di seluruh dunia kebencian terhadap Israel meningkat tajam. Ini menyebabkan Israel akan terisolasi oleh masyarakat internasional. (M/Pic)