Iran Klaim Berhasil Rancang Sistem Pertahanan Udara Mirip S-300 Rusia

Iran mengklaim telah berhasil merancang sebuah sistem pertahanan udara yang memiliki kemampuan yang sama dengan sistem S-300 buatan Rusia, kata seorang pejabat penting militer Iran.

"Kami telah mengembangkan sistem dengan meng-upgrade sistem seperti model pertahanan udara S-200 dan kami telah mengujinya dengan sukses menggunakan semua potensi yang kami miliki dan pengalaman mendalam dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Angkatan Darat dan Departemen Pertahanan," kata Brigadir Jenderal Muhammad Hassan Mansourian mengatakan kepada Press TV pada hari Rabu kemarin (16/11).

Perkembangan ini datang pada saat Rusia membatalkan kesepakatan yang melibatkan penjualan sistem S-300 ke Iran pada bulan September lalu, jenderal tersebut menambahkan.

Jenderal Mansourian mencatat bahwa rincian sistem pertahanan rudal jangka panjang Iran akan diluncurkan segera.

Pada tanggal 3 November, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad mengecam Rusia yang telah membatalkan kesepakatan penjualan S-300 secara "sepihak dan ilegal" dari kesepakatan militer yang telah dibuat.

"Kesepakatan ini harus dilaksanakan. Jika mereka (Rusia) menahan diri dari memenuhi komitmen mereka, bangsa Iran akan meminta hak dan kerusakan yang ditimbulkan untuk hal itu," kata Presiden Ahmadinejad.

Berdasarkan kontrak senilai 800 juta dolar yang ditandatangani pada tahun 2005, Rusia setuju untuk memberikan Iran dengan setidaknya lima sistem pertahanan S-300.

Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengeluarkan dekrit pada bulan September lalu untuk melarang pengiriman S-300 kepada republik Syi’ah Iran dengan dalih adanya resolusi sanksi AS yang dijatuhkan terhadap Iran atas program nuklirnya.

Iran mengecam Rusia, dengan alasan bahwa Resolution1929 tidak membenarkan penolakan Moskow yang berkomitmen untuk kesepakatan itu karena tidak secara khusus melarang pengiriman rudal defensif ke Teheran.

Mengenal Sistem pertahanan Udara S-300

S-300 adalah sistem pertahanan jarak jauh dari darat ke udara yang dihasilkan oleh NPO Almaz Rusia. S-300 sistem dikembangkan untuk mengantisipasi terhadap serangan pesawat dan rudal jelajah yang diterapkan oleh Pertahanan Angkatan Udara Soviet. Variasi selanjutnya dari S-300 dikembangkan untuk mencegat rudal balistik. S-300 bersama-sama diproduksi oleh Almaz dengan Grup Samsung dari Korea Selatan sejak tahun 1993.

S-300 sistem pertama kali digunakan oleh Uni Soviet pada tahun 1979, yang dirancang untuk pertahanan udara dan fasilitas industri dan administrasi yang besar, pangkalan militer, dan pengendalian wilayah udara terhadap pesawat musuh yang menyerang.(fq/prtv)