Israel: Pemerintah Terpilih Turki Harus Cegah Armada yang Akan ke Gaza

Israel berharap pemerintah Turki yang kembali terpilih di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan akan memblokade armada para aktivis yang akan berlayar ke Gaza, seorang menteri Israel mengatakan pada hari Senin ini (13/6).

"Sudah jelas bahwa kami tidak ingin melihat dorongan dari pemerintah Turki terhadap armada provokatif yang menuju Gaza," kata wakil menteri luar negeri Israel, Danny Ayalon, kepada radio publik setelah pemilu hari Minggu kemarin di Turki.

"Kami berharap bahwa pemerintah yang bertanggung jawab tidak akan bertindak melawan hukum internasional dan akan menghentikan warga negaranya dari memasuki zona berbahaya."

Sebelumnya sekelompok aktivis pro-Palestina, yang dipimpin oleh beberapa kelompok Turki, mengatakan mereka berencana untuk berlayar ke Gaza pada bulan Juni, mengulangi misi mereka yang pernah dilakukan pada Mei 2010 lalu.

Para aktivis yang terlibat dalam armada baru mengatakan mereka berencana untuk melanjutkan misi mereka, meskipun adanya keputusan Mesir untuk membuka kembali perbatasan Rafah, yang secara efektif melemahkan blokade Israel terhadap wilayah jalur Gaza.

Israel sangat mendesak Turki untuk memblokir armada dari menuju ke Gaza, memperingatkan bahwa pasukannya akan mengambil tindakan keras untuk mencegah aktivis mencapai Gaza.

"Pemilu ini merupakan kesempatan untuk membuka halaman baru. Ini tidak tergantung kepada kami, tapi tergantung Turki, dan kami berharap dapat melihat dari mereka sebuah kebijakan yang lebih cerdas dan seimbang dan bertanggung jawab," kata Ayalon.

"Kami tidak menganggap Turki sebagai negara musuh. Kami berharap bahwa Turki setuju untuk mengambil langkah penting sebelum hubungan dengan Israel menurun lebih dari yang mereka miliki dalam dua tahun terakhir, yang sebagian besar disebabkan oleh mereka sendiri," tambahnya.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu meminta para aktivis untuk memikirkan kembali armada mereka dan menyarankan bantuan dapat disampaikan tanpa memprovokasi Israel atau mempertaruhkan kehidupan para aktivis itu sendiri.(fq/aby)