Israel Mulai Persiapkan Warganya Hadapi Kemungkinan Perang

Israel pada hari Ahad ini (23/5) meluncurkan latihan pertahanan nasional selama lima hari untuk mempersiapkan penduduk Israel menghadapi keadaan darurat, menurut laporan pihak militer, yang mengatakan hal itu tidak ada kaitannya dengan setiap ancaman yang spesifik.

Latihan persiapan perang tahunan keempat, dengan kode "Turning Point 4," akan mencakup serangkaian tanda sebagai bagian dari pelatihan lapangan di daerah yang berbeda dan membunyikan sirene selama 90 detik di seluruh negeri pada hari Rabu mendatang.

Sekolah-sekolah akan ambil bagian dalam latihan sirene tersebut, dengan para guru membimbing siswa mereka menuju ke wilayah yang aman yang telah ditetapkan di mana mereka akan menunggu selama 10 menit.

Latihan juga akan mengevaluasi sistem peringatan telepon selular, dan warga di daerah tertentu akan menerima pesan teks yang bertuliskan "Have a nice day" yang ditandatangani oleh Komando depan militer, kata pejabat militer Israel.

Pemerintah setempat juga akan berlatih mendistribusikan perlengkapan pelindung pada hari Rabu depan di beberapa pusat keramaian yang ada di Israel.

Latihan ini telah menimbulkan kecurigaan bahwa Israel sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi perang.

"Kami tidak punya niat memulai perang di utara," kata Ehud Barak kepada wartawan menjelang sidang kabinet mingguan, menegaskan bahwa latihan ini tidak terkait dengan ancaman tertentu.

Pernyataan ini muncul setelah Perdana Menteri Libanon Saad Hariri mengatakan latihan militer israel bertentangan dengan upaya perdamaian dan gerakan Hizbullah di Libanon selatan telah memobilisasi ribuan pejuang mereka dalam menanggapi latihan perang Israel.

Deputi Menteri Pertahanan Israel Matan Vilnai menekankan bahwa Israel telah berkomunikasi dengan tetangganya, termasuk Suriah, melalui perantara untuk meyakinkan mereka tentang latihan mereka bermaksud damai.

Perang 2006 yang menghancurkan, dipicu oleh serangan lintas-perbatasan pada patroli tentara Israel yang menghancurkan sebagian besar Libanon selatan, sebagian besar merupakan basis Hizbullah. Israel memperkirakan Hizbullah telah menyimpan lebih dari 40.000 roket.(fq/aby)