Umat Islam AS Terpaksa Sewa Sinagog Selama Ramadhan

Ledakan penduduk umat Islam di Amerika Serikat telah menyebabkan terjadinya kekurangan atas kebutuhan umat Islam terhadap masjid dan ruangan khusus untuk melaksanakan sholat, yang akhirnya memaksa umat Islam AS menyewa sinagog-sinagog Yahudi untuk dijadikan tempat sholat selama bulan suci Ramadhan ini.

Di Reston Virginia sebuah sinagog telah dibuka bagi umat Islam yang akan melaksanakan sholat selama bulan Ramadhan khususnya shalat tarawih, menurut surat kabar Washington Post. Ruangan ekstra bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat sangat dibutuhkan untuk mengakomodasi banyaknya umat Islam yang ingin melaksanakan sholat.

"Sama seperti anda yang memiliki bulan suci seperti Paskah Kristen, atau umat Yahudi dengan Hanukkah, kami umat Islam memiliki bulan suci yang kami sebut bulan Ramadhan," kata Imam Johari Abdul Malik direktur pada masjid Dar Al-Hijrah di gereja Falls kepada Washington Post.

Dengan Perkiraan jumlah Muslim di Amerika berkisar antara 2,5 dan 7 juta, populasi umat Islam telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1990 berdasarkan sebuah studi di Trinity College, yang menjadi tantangan bagi umat Islam untuk mampu membangun masjid yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan umat Islam AS dalam persoalan ibadah sholat.

Jemaat Yahudi wilayah utara Virginia pernah sangat tergantung kepada ruangan yang ada di sebuah gereja Katolik sebelum Sinagog mereka dibangun. Rabbi Robert Nosanchuk mencatat bahwa "nabi Yesaya mengatakan bahwa rumah-rumah kita akan menjadi tempat ibadah semua orang. Sekarang, saya tidak tahu jika nabi Yesaya bisa membayangkan bahwa saat ini sinagog telah menjadi tempat ibadah umat Islam selama bulan Ramadhan, namun ide dasarnya berasal dari perkataan nabi Yesaya tersebut."

Umat Islam dilarang membungakan uang, sehingga sebagian besar jamaah umat Islam menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkan sejumlah uang dalam bentuk tunai untuk menghindari adanya pembungaan uang di bank – yang dibutuhkan untuk membangun sebuah masjid, meskipun sebuah bangunan masjid di pinggiran Virginia harus kepenuhan setelah beberapa menit dibuka untuk para jamaah dan terpaksa harus menyewa ruang tambahan untuk memenuhi kebutuhan membludaknya jamaah.

Masjid yang dapat menampung 4000 jamaah seperti masjid Adams di Herndon telah mengalami peningkatan 13 kali lipat sejak tahun 2000 lalu, dan sampai sekarang belum mampu membangun ruangan tambahan dengan cepat secepat pertumbuhan jamaah masjidnya.

Ruangan hotel, aula pernikahan dan dua sinagog telah disewa untuk mengakomodasi umat Islam yang akan melaksanakan sholat Jumat.

Jamaah masjid Dar al-Hijrah yang dapat menampung 2000 orang terpaksa harus pindah ketempat lain untuk melaksanakan sholat karena keterbatasan ruangan.(fq/aby)