Karena Kakek Sang Mufti Suriah Itu Menikahi Yahudi

Pemimpin terkemuka Suriah menyatakan pada hari Selasa kemarin bahwa Islam memerintahkan pemeluknya untuk melindungi Yudaisme, begitu menurut Army Radio.

"Jika Nabi Muhammad meminta saya menganggap Kristen atau Yahudi itu bid’ah, saya akan menganggap Muhammad itu sesat," demikian Syeikh Ahmed Hassoun, Mufti Suriah, seperti dikutip delegasi akademisi Amerika yang berkunjung ke Damaskus.

Hassoun juga mengatakan bahwa Islam adalah agama yang damai. "Jika Muhammad memerintahkan kita untuk membunuh orang, saya akan mengatakan bahwa dia bukan seorang nabi."

"Apakah Musa itu keturunan Timur Tengah atau keturunan Eropa? Apak Protestan atau Katolik? Apakah Muhammad itu Syiah atau Sunni??"

Menurut sang Mufti, konflik antara Israel dan Arab yang tidak ada hubungannya dengan perang Islam terhadap Yudaisme.

"Sebelum Anda mendapatkan kewarganegaraan Amerika, dan saya kewarganegaraan Suriah, kami semua bersaudara di bawah kubah Allah," katanya.

Menurutnya, Yahudi tinggal di Suriah dengan damai dan mendapat perlakuan yang adil. Ia kemudian menjelaskan bahwa kakeknya sendiri memiliki pasangan Yahudi.

"Orang-orang Yahudi tinggal di Suriah selama bertahun-tahun dan mereka masih memiliki peran dalam masyarakat Suriah," katanya. (sa/haaretz)