Kata Siapa Ada Diskriminasi Terhadap Kristen Koptik Di Mesir?

Al-Azhar, institusi Muslim Sunni tertinggi di Mesir, mengecam Amerika Serikat atas klaim diskriminasi terhadap agama minoritas di Mesir.

"Tidak benar bahwa Mesir membatasi kebebasan beragama atau praktik ritual keagamaan," kata Riset Islam Universitas Al-Azhar (RIA) dalam sebuah pernyataan yang diperoleh OnIslam.net pada hari Jumat, 17 Desember.

Laporan Kebebasan Beragama Internasional tahunan, oleh Departemen Luar Negeri AS, mengatakan bahwa agama minoritas mendapatkan perlakuan diskriminasi di Mesir.

Laporan itu, yang dirilis bulan lalu, mengatakan bahwa Koptik, yang berjumlah hampir sepuluh persen dari penduduk Mesir, dilarang membangun gereja-gereja dan menuduh pemerintah Mesir melakukan diskriminasi terhadap partisipasi Koptik di arena politik.

"Akademi itu mencatat kesalahan mencolok dalam laporan," pernyataan RIA.

"Beberapa kesalahan yaitu kurangnya pengetahuan tentang realitas Islam dan situasi nyata minoritas Mesir, disebabkan oleh niat menyakiti dan keinginan untuk campur tangan dalam urusan domestik dan melanggar kedaulatan nasional."

IRA mengatakan bahwa Koptik memiliki kebebasan penuh untuk membangun tempat ibadah mereka sama dengan Muslim.

"Rasio gereja Kristen, bahkan banyak di antaranya yang tinggal di luar negeri, di Mesir tidak jauh berbeda dengan umat Islam terhadap masjid.

"Gereja-gereja dan biara di Mesir terbuka sepanjang waktu, khotbah-khotbah mereka tidak dipantau, dan pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pengangkatan pemimpin Kristen di semua tingkat. Sementara itu, semua posisi agama Islam diangkat oleh pemerintah. "

"Islam menghormati Kristen dan melindungi kesuciannya," kata IRA. (sa/onislam)