Pejabat pertambangan Afghanistan mengatakan bahwa kekayaan mineral yang belum dimanfaatkan oleh negara ini senilai minimal 3 triliun dolar, tiga kali lipat dari jumlah sebelumnya yang diperkirakan oleh AS.
Menteri Pertambangan Wahidullah Shahrani mengatakan bahwa nilai kekayaan cadangan miniral Afghanistan senilai 1 triliun adalah perkiraan yang konservatif. Dia mengatakan bahwa dia telah melihat penilaian geologi dan laporan industri yang menempatkan dan memperkirakan kekayaan tersebut senilai 3 triliun dolar atau lebih, Associated Press melaporkan.
Shahrani sendiri berencana untuk pergi ke Inggris minggu depan untuk menarik investasi asing untuk melakukan penambangan dan mengangkut mineral.
"Kementerian telah bekerja sama dengan organisasi internasional, termasuk Bank Dunia, US Geological Survey dan pertambangan internasional dan masyarakat keuangan untuk beberapa waktu kedepan untuk memastikan semua manfaat sumber daya alam Afghanistan yang kaya selama beberapa dekade yang akan datang untuk kepentingan rakyat Afghanistan," katanya.
Dia lebih jauh menambahkan bahwa kementerian yang baru menerapkan rencana untuk merestrukturisasi, reformasi dan modernisasi pelayanan dan meningkatkan pengawasan terhadap standar internasional.
"Dipastikan bahwa hal ini dilakukan dengan cara yang paling transparan dan efisien dan memberikan masukan nilai terbesar ke negara yang merupakan prioritas pemerintah," kata Shahrani.
Pada tanggal 13 Juni lalu, Amerika Serikat mengumumkan penemuan deposito mineral Afghanistan senilai hampir 1 triliun dolar yang belum dimanfaatkan. Penemuan baru ini bisa mengubah negara yang dilanda perang menjadi negara yang termasuk kelompok besar pertambangan.(fq/prtv)
