Kota di India Jadi Ajang Pertemuan Umat Islam Terbesar Setelah Haji

Sebuah kota di India akan menjadi tempat pertemuan umat Islam salah satu yang terbesar di dunia, yaitu Ijtima Dunia Jamaah Tabligh yang ke 63.

Pertemuan global yang diselenggarakn oleh Jamaah Tabligh ini akan diadakan pada tanggal 25-27 Desember di Itkhori Islam Nagar, sekitar 12 km dari Bhopal. Dengan sekitar 700.000 Muslim diharapkan akan datang dari seluruh dunia, maka dikatakan pertemuan umat Islam ini akan menjadi yang terbesar setelah Haji di Mekkah dan ijtima Jamaah Tabligh di Bangladesh.

"Setiap tahun kami menyelenggarakan ijtima untuk menyebarkan pesan Islam, menyerukan untuk melakukan perbuatan baik dan menghentikan orang-orang dari kesalahan, mengenal Allah dan mengikuti jalan Nabi Muhammad," kata juru bicara Ijtima Atique-ul-Islam kepada IANS.

"Jamaah yang berasal dari Rusia, Kamboja, Thailand, Indonesia, Malaysia dan Sri Lanka telah tiba, dan umat Muslim dari setidaknya 30 negara, termasuk Australia, Inggris dan Afrika Selatan, akan mengambil bagian di dalamnya," katanya.

Dan salah satu fitur terbaik dalam acara ini adalah bahwa orang-orang cacat, yang biasanya menjauhkan diri dari pertemuan besar, dipersilahkan hadir dan bahkan diberi perhatian ekstra.

"Selain pengaturan tempat terpisah bagi penyandang cacat, beberapa orang akan membuat mereka mengerti isi khotbah-khotbah agama yang disampaikan dengan tindakan," kata Atique.

"Aalmi Ijtema (Ijtima Alami) dimulai sejak kemerdekaan India tahun 1947. Dan terus berlanjut sejak itu. "Kegiatan ini terus berlangsung non-stop selama 63 tahun terakhir," kata jurnalis senior Perwez Bari yang berbasis di Bhopal.

Dari tahun 1947 hingga 2001, ijtema mengambil tempat di masjid Taj-ul yang ada di sini – salah satu masjid terbesar di Asia – dan setelah itu mengambil tempat di Itkhori.

Ijtema berlangsung di tanah seluas 145 hektar, yang meliputi 36 hektar untuk tenda-tenda, 60 hektar ruang parkir dan 10 hektar untuk MKC untuk memenuhi kebutuhan air dan mandi dalam pertemuan besar tersebut, selain dari ruang untuk mengakomodasi para penyandang cacat.

Meskipun demikian, pihak penyelenggara acara membuat titik untuk memastikan bahwa kegiatan besar tersebut tidak menjadi acara yang membuat ‘keributan’ dan memungkinkan acara tersebut tetap relijius dengan tanpa suara meskipun dihadiri ratusan ribu jamaah.

Terdapat pedoman bagi pemilik toko untuk menjual barang-barang mereka, khususnya makanan, dengan biaya ketat ditentukan oleh pihak manajemen acara.

"Kami sudah mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Banyak departemen dari negara atau pemerintah pusat memberikan dukungan mereka kepada kami," kata Atique.

Namun keamanan tetap menjadi perhatian utama.

"Paling tidak 1.200 polisi akan diturunkan di sekitar tempat acara untuk menjamin keamanan," kata Singh, salah seorang pejabat kepolisian setempat.

Dengan jumlah umat Islam sebesar 140 juta, India memiliki populasi terbesar ketiga Muslim di dunia setelah Indonesia dan Pakistan.(fq/deccanherald)