Krisis Gaza: Israel-AS Tandatangani Kesepakatan Sepihak

Israel dan AS makin memperlihatkan konsprasinya untuk menghancurkan Palestina. Alih-alih menyerukan gencatan senjata, AS dan Israel secara sepihak menandatangani kesepakatan untuk menghentikan penyelundupan senjata ke Gaza yang dituduhkan Israel.

Penandantanganan itu dilakukan oleh Menlu Israel Tzipi Livni dan Menlu AS Condoleezza Rice di sebuah acara yang terkesan tergesa-gesa di Washington, pada hari Sabtu atau hari Jumat waktu AS.

Rice mengatakan, kesepakatan itu memuat sejumlah langkah yang akan dilakukan AS dan Israel untuk mencegah masuknya senjata dan bahan-bahan peledak ke Jalur Gaza. Pada kesempatan itu, Rice kembali memberikan dukungan buta pada Israel dengan menyalahkan tembakan-tembakan roket yang dilakukan pejuang Palestina dari Jalur Gaza sebagai pemicu perang Israel ke Gaza.

AS dan Israel mengatakan, kesepakatan itu dilakukan untuk memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah lagi dijadikan tempat untuk peluncuran roket-roket ke wilayah Israel dan kedua sekutu itu mengklaim kesepakatan tersebut akan persyaratan penting dari gencatan senjata Hamas-Israel yang sekarang sedang dimediasi Mesir.

Menlu Israel mengatakan, kesepakatan ini nantinya akan melibatkan NATO dan negara-negara Timur Tengah sebagai upaya untuk menghentikan penyelundupan senjata ke wilayah Gaza. Pada kesempatan itu, Livni menuding Iran sebagai pemasok utama senjata ke Gaza dan menyatakan bahwa NATO dan negara-negara kawasan akan melakukan langkah efektif untuk menghentikannya.

AS dan Israel tidak mau menjelaskan secara detil apa isi kesepakatan kedua negara penjajah itu. Mereka buru-buru menandatangani kesepakatan, bersamaan dengan pertemuan negara-negara Arab di Doha dimana dalam pertemuan Doha, wakil Hamas Khalid Misyaal menegaskan tidak akan menerima kesepakatan gencatan senjata jika tidak ada jaminan Israel akan menarik secara penuh pasukannya dari Gaza.

Apa yang dilakukan AS dan Israel makin menunjukkan kolaborasi kedua sekutu itu dalam agresi brutal Israel ke Jalur Gaza untuk memberangus kekuatan-kekuatan di Palestina yang menentang kepentingan AS dan Israel. AS juga makin menunjukkan sikap munafiknya dan AS cuma basa basi menyerukan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Di sisi lain, Israel sudah menunjukkan ketidakmampuannya membungkam Hamas selain membunuh warga sipil tak berdosa dalam agresinya ke Jalur Gaza dan Israel lagi-lagi mencari perlindungan dari AS. Sebuah fakta yang begitu kasat mata bahwa kekuatan Zionis Israel dan AS adalah kekuatan yang membahayakan perdamaian dunia. (ln/prtv)