Kristen Koptik Masih Terus "Mengamuk" di Mesir

Ratusan orang penganut Kristen Koptik yang marah, sekali lagi turun ke jalan di Kairo untuk memprotes terjadinya ledakan di gereja di Alexandria yang menewaskan 21 orang.

Para demonstran, yang berkumpul di pintu gerbang markas kepausan Koptik di Kairo pada hari Ahad kemarin (2/1), melemparkan batu ke arah pasukan keamanan dan pejabat pemerintah, termasuk melempar batu ke arah menteri pembangunan ekonomi Mesir.

Laporan-laporan mengatakan bahwa para demonstran mengejar menteri hingga mobilnya dan menggedor jendela kendaraannya.

Para pengunjuk rasa juga melemparkan batu ke ulama Muslim Mesir, Syaikh Ahmad al-Tayyib. Para pengunjuk rasa, kebanyakan pemuda, dibubarkan oleh polisi anti huru-hara dengan menembakkan gas air mata kepada mereka.

Hampir 100 orang lainnya juga terluka dalam serangan yang datang pada saat Misa Tahun Baru baru saja berakhir pada Sabtu malam lalu dan menyebabkan beberapa orang meninggalkan gedung gereja.

Serangan itu memicu protes jalanan marah di kota pelabuhan Mediterania dikalangan pengikuit Kristen, yang menuduh pemerintah tidak berbuat cukup banyak untuk melindungi kelompok minoritas yang bertanggung jawab atas 10 persen penduduk Mesir yang totalnya 80 juta.

Mesir mengatakan mereka telah menahan 17 orang sehubungan dengan serangan tersebut.

Presiden Hosni Mubarak pada Sabtu lalu menyalahkan adanya "tangan asing" atas serangan mematikan itu dan menjanjikan untuk berdiri melawan aksi teroris dan mendesak persatuan antara Muslim dan Kristen.

Sebelumnya, Paus Benediktus XVI telah meminta negara-negara dunia untuk membela orang-orang Kristen.

Pernyataan Paus itu sangat dikritik oleh Syaikhul Azhar Syaikh Ahmad al-Tayyib sebagai "campur tangan dalam urusan internal yang tidak dapat diterima di Mesir."(fq/prtv)