Kutipan-Kutipan Injil Dalam Laporan Intelejen AS

Dugaan bahwa perang AS di negeri-negeri Muslim bukan sekedar perang melawan terorisme tapi perang agama nampaknya bukan isapan jempol semata. Belakangan ini, fakta adanya pengaruh ajaran dan budaya agama kristen yang dibawa ke dalam kemiliteran AS makin terkuak.

Belum lama ini, terbongkar rekaman video berisi ceramah para pembimbing rohani di kemiliteran AS yang mendoktrin para tentara untuk melakukan upaya kristenisasi sambil menjalankan tugas pengamanan di Afghanistan. Untuk itu, mereka menyiapkan injil-injil berbahasa lokal untuk dibagi-bagikan pada rakyat Afghanistan yang mayoritas Muslim.

Dan baru-baru ini, situs majalan GQ memuat gambar-gambar sampul laporan intelejen AS tentang perang Irak yang mencantumkan kutipan-kutipan dari Injil, kitab suci umat Kristiani. Sedikitnya adalah 11 halaman sampul yang memuat kutipan-kutipan Injil, yang menyertai ilustrasi gambar-gambar situasi perang dalam laporan bertajuk "Worldwide Intellegence Update."

Situs majalah GQ menyebutkan, laporan itu dibuat untuk mantan menteri pertahanan AS Donald H. Rumsfeld dan Gedung Putih. Namun, menurut majalah itu, pencantuman kutipan-kutipan isi alkitab dalam laporan tersebut bukan ide Rumsfeld tapi ide direktur intelejen kepala staff pasukan gabungan dan kementerian pertahanan, Mayor Jenderal Glen Shaffer. Rumsfeld menyetujui gambar sampul dalam laporan tersebut saat diserahkan ke Gedung Putih, untuk menyenangkan hati Presiden George W. Bush karena selama ini Bush selalu membanggakan kekristenannya dan sering mengutip isi Injil dalam pidatonya.

"Rumsfeld sepertinya melihat kutipan-kutipan Injil itu sebagai cara untuk membuat hubungan yang lebih pribadi dengan Presiden Bush yang sering mengutip ayat-ayat dalam Alkitab," tulis majalah GQ dalam situsnya.

Masih menurut GQ, sejumlah pejabat Pentagon sempat mengkritik Shaffer yang menyelipkan pesan-pesan keagamaan dalam laporan intelejen. Menjawab kritikan itu, Shaffer mengatakan bahwa ia akan tetap melakukannya karena ‘senior’nya yaitu pimpinan kepala staff pasukan gabungan, Richard Myers, Rumsfield dan Panglima Perang (Presiden Bush) menyukai sampul laporan intelejen itu.

Dalam salah satu sampul, terlihat gambar para tentara lengkap dengan senjata mesinnya sedang berdoa disertai dua kutipan yang diambil dari Injil berbunyi "whom Shall I send, and who will go for us". Kutipan kedua gambar tersebut berbunyi "Here I’m Lord, Send Me."

Di halaman sampul lainnya, terlihat gambar pesawat induk AS disertai kutipan berbunyi "If I rise on the wings of the dawn, if I settle on the far side of the sea, even there your hand will guide me; your right hand will hold me fast, O LORD."

Ada juga gambar seorang tentara AS dengan persenjataan lengkap sedang berdiri di dekat papan penunjuk jalan ke arah Baghdad dan Hilla. Kutipan yang menyertai gambar tersebut adalah "Commit to the Lord whatever you do, and your plans will succeed."

Gambar lainnya memperlihatkan pasukan AS dan tank-tank mereka sedang berpose di depan istana Saddam Hussein dengan kutipan "God has numbered the days of your reign. You have been weighed on the scales and found wanting. Your Kingdom is divided."

Sebuah kutipan relijius bertuliskan "Behold, the eye of the Lord is on those who fear Him…To deliver their soul from death" dicantumkan pada gambar yang memperlihatkan seorang anak mencium tentara AS pada saat patung Saddam Hussein yang terdapat di Taman Firdaus, kota Baghdad dihancurkan.

Militer, lembaga yang seharusnya netral sudah disusupi unsur-unsur ajaran agama dan dijadikan alat indoktrinasi bagi para tentaranya yang bertugas. Kasus semacam ini sudah sering terjadi di kemiliteran AS. Jenderal angkatan darat AS, William Boykin menuai kecaman ketika dalam pidatonya di hadapan jamaah gereja mengatakan bahwa "Tuhan telah memilih (presiden) Bush." (ln/iol)