Lebih dari Setengah Pendukung Republik Melihat Islam Secara Negatif

Warga Amerika meragukan bahwa Islam lebih mungkin mendorong untuk melakukan kekerasan dibandingkan dengan agama lain, namun pandangan mereka secara keseluruhan menyatakan bahwa agama dan umat Islam telah memburuk selama lima tahun terakhir, sebuah jajak pendapat mengatakan Selasa kemarin (24/8).

Dalam sebuah survei yang kompleks yang menggarisbawahi pandangan orang terhadap umat Muslim, 51 persen setuju bahwa Islamic Center tidak boleh dibangun di dekat lokasi serangan di New York World Trade Center, dibandingkan dengan 34 persen yang mengatakan hal itu harus diijinkan.

Namun pada saat yang sama, mayoritas – 62 persen – mengatakan umat Islam harus memiliki hak yang sama untuk membangun rumah ibadah. Hanya 25 persen mengatakan masyarakat seharusnya diizinkan untuk memblokir pembangunan masjid tersebut. Jajak pendapat ini dilakukan oleh Pew Research Center.

Jajak pendapat ini menemukan bahwa 35 persen hingga 42 persen, sebagian besar berpikir Islam tidak menghasut kekerasan dibandingkan dengan agama-agama lain, hampir sama dengan tahun lalu yang mengatakan demikian.

Tapi lebih banyak orang yang berpandangan negatif dibandingkan pandangan yang menguntungkan Islam sebesar 30 persen hingga 38 persen. Pada tahun 2005, hal itu terbalik: 41 persen memiliki pandangan yang positif, 36 persen yang berpandangan kurang baik.

Para pendukung kubu Republik menyuarakan pandangan negatif terhadap Muslim lebih dari 2 banding 1, dengan 54 menyuarakan pandangan kurang baik terhadap umat Islam dan 21 persen memberikan pandangan yang positif. Sedangkan dikalangan kubu Demokrat, 41 persen memiliki pendapat yang menguntungkan dan 27 persen memiliki pandangan yang negatif.

Survei ini dilakukan dari tanggal 9-22 Agustus dengan wawancara tatap muka langsung dan wawancara lewat ponsel dengan 1.003 orang dewasa yang dipilih secara acak.Hasil survei memiliki margin sampling error plus atau minus persentase 4 poin.(fq/huffingtonpost)