Masjid di Oregon Dibakar, CAIR Serukan Perlindungan terhadap Umat Islam AS

Dewan hubungan Islam-Amerika (CAIR) wilayah Washington, Ahad kemarin (28/11) meminta FBI dan aparat penegak hukum otoritas negara untuk meningkatkan perlindungan bagi masyarakat Muslim di wilayah tersebut setelah adanya serangan di sengaja yang membakar dan merusak sebuah masjid di Oregon.

Kebakaran akibat serangan yang disengaja tersebut telah merusak Islamic Center Salman Al-Farisi di Corvalis, Oregon. Dan FBI sedang menyelidi insiden itu.

"Sama seperti Muslim Amerika lainnya yang tidak mengakui setiap tindakan yang akan mengancam keselamatan dan keamanan bangsa, kami meminta sesama warga AS untuk menolak setiap serangan terhadap kaum Muslimin atau serangan terhadap institusi agama mereka," ujar Direktur Eksekutif CAIR-Washington, Arsalan Bukhari.

Bukhari mengatakan ia baru-baru ini mengadakan konferensi pers di Seattle dengan dua wanita Muslim yang diduga mengalami penyerangan di sebuah pompa bensin oleh seorang penyerang yang berteriak menghina agama Islam dan tindakan rasis.

Insiden anti-Muslim lainnya termasuk serangan terhadap seorang ibu Muslim New York dan anaknya, penangkapan remaja New York yang diduga melecehkan seorang mahasiswa Muslim karena keyakinan agamanya dan perusakan sebuah masjid di Carolina Selatan.

Masjid di California, Tennessee, New York, Illinois, Wisconsin, Arizona, Louisiana, Kentucky, Texas, dan Florida menghadapi sikap oposisi vokal dari kalangan anti-Islam atau bahkan sudah sama menjadi target oleh insiden rasis dalam beberapa bulan terakhir.

Kantor nasional CAIR baru-baru ini mengumumkan peluncuran sebuah departemen yang dikhususkan untuk menyikapi kenaikan yang mengkhawatirkan akibat sentimen Islamophobia dalam masyarakat Amerika.

Individu Muslim Amerika individu dan institusinya didesak untuk meninjau saran terkait prosedur keamanan yang diatur dalam pedoman dari Cair yang bertajuk "Muslim Community Safety Kit."