Yasir Habib Sang Penista Sahabat Nabi dan Ummul Mukminin Aisyah

Dalam beberapa waktu terakhir ini, umat Islam harus mengalami berbagai tragedi dan goncangan hebat akibat serangkaian aksi berupa sikap atau pernyataan yang melecehkan Islam dan umat Islam. Setidaknya dalam bulan September lalu, goncangan itu datang dari dua orang yaitu pastor Terry Jones yang menyerukan hari pembakaran Al-Quran pada peringatan kesembilan peristiwa 9/11 dan dari Yasir Habib seorang da’i dan ulama Syi’ah kondang yang sekarang bermukim di London.

Kita tidak akan mencoba membongkar siapa itu Terry Jones, karena sosoknya telah terkenal di mana-mana setelah aksi dan ide gilanya yang menyerang Islam secara terang-terangan.

Mengenal sosok Yasir Habib

Pria kelahiran Kuwait tahun 1979 ini, menjadi semakin terkenal setelah ceramah-ceramahnya di London secara terang-terangan menghina Ummul mukminin Aisyah. Sosok Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah, RA ia tuduh dengan tuduhan yang "tidak-tidak". Dalam tuduhannya itu, Habib bahkan telah melanggar batas-batas etika.

Yasir Habib adalah seorang da’i dan ulama muda Syi’ah yang berasal dari Kuwait. Pada bulan Desember tahun 2004, dirinya bermigrasi ke London Inggris. Sebelumnya pada bulan November tahun 2003, ia pernah ditangkap dan dipenjara selama satu tahun oleh pemerintah Kuwait atas tuduhan ‘mengutuk’ sahabat terkemuka dan istri Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Aisyah Radiallahuanhum, sehubungan dengan rekaman ceramah tertutup pribadinya.

Pada bulan Februari 2004 dia dibebaskan di bawah pengampunan tahunan yang diumumkan oleh Amir Kuwait pada kesempatan Hari Nasional negara, tetapi kemudian ditangkap kembali beberapa hari kemudian. Yasir al-Habib kemudian ‘melarikan diri’ dari Kuwait sebelum ia dijatuhi hukuman in absentia untuk hukuman 25 tahun penjara.

Menjelang akhir September, pemerintah Kuwait mencabut hak kewarganegaraan Yasir Habib selain alasan penghinaan terhadap para sahabat dan istri Rasulullah, ia juga memiliki kewarganegaraan ganda Kuwait-Inggris yang menurut aturan pemerintah Kuwait hal tersebut terlarang.

Masih menjelang akhir September, pemerintah Kuwait telah meminta pihak interpol untuk menangkap Yasir Habib dan menyerahkannya ke Kuwait untuk diadili. "Kami terpaksa meminta interpol bertindak berdasarkan permintaan dari jaksa penuntut umum Kuwait untuk membawa Habib ke pengadilan di Kuwait," kata menteri dalam negeri Kuwait Syaikh Jabir Al-Khalid pada waktu itu.

Namun ada yang menarik dari kasus Yasir Habib ini, para ibu di Maroko banyak memberikan nama anak perempuan mereka yang baru lahir dan akan lahir dengan nama Aisyah, merujuk kepada nama istri Rasulullah yang telah dinistakan oleh Yasir Habib. Para ibu tersebut menyatakan bahwa tindakan mereka ini sebagai jawaban sederhana atas penghinaan Habib terhadap ummul mukminin Aisyah, Ra.

Bahkan situs Mafkarah Islam, memuat sebuah tulisan yang berjudul Yasir Habib: Salman Rushdi Baru. Penulis artikel tersebut terang-terangan menyamakan Yasir Habib dengan Salman Rushdi sang penghina Islam tersebut. Menurut penulis, tujuan utama dari penyerangan Habib terhadap citra dan sosok Sayyidah Aisyah, Ra itu sendiri salah satunya adalah untuk menjungkirkan kredibilitas Alqur’an yang diimani umat Muslim sebagai kitab suci dan petunjuk mereka. Tentu saja, perlakuan semacam ini hanya akan dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengimani dengan apa yang telah Allah turunkan dalam kitab suci tersebut, juga oleh orang-orang non-Muslim.

Namun ada fenomena yang menarik dari tragedi penghinaan Yasir Habib terhadap ummul mukminin Aisyah, Ra. Jika pada kasus pastor Terry Jones yang berencana hendak membakar kitab suci umat Islam Al-Quran mendapat banyak kecaman dari seluruh kalangan umat di dunia bahkan dari Vatikan dan dewan gereja Amerika, namun kasus penyerangan terhadap sosok Sayyidah Aisyah yang dilakukan oleh Habib justru tidak mendapat reaksi apa-apa dari para petinggi Syi’ah.

Hal tersebut menunjukkan jika para petinggi Syiah sebenarnya merasa rido dan setuju atas apa yang dikatakan oleh Habib. Jika tidak, maka dengan apa lantas kita bisa menafsirkan sikap diam mereka? Dan dengan demikian pula, lalu apa bedanya antara Yasir Habib dengan Salman Rushdi? Mereka berdua sama-sama telah melecehkan Islam.

Banyak fakta yang menyebutkan bahwa kalangan Syi’ah sangat membenci sahabat-sahabat utama Rasulullah seperti Abu Bakar, Umar dan yang lainnya berikut penghinaan mereka terhadap ummul mukminin Aisyah, Ra. Namun herannya masih banyak orang di kalangan umat ini yang masih ‘berbaik sangka’ dengan Syi’ah setelah apa yang telah mereka lakukan terhadap tokoh-tokoh yang terhormat di mata umat Islam ini.

Bahkan mereka bisa sangat tersinggung dan murka bila ‘tokoh-tokoh’ Syi’ah dilecehkan namun di sisi lain mereka tenang-tenang saja mendengar dan membaca serta mengetahui jika kalangan Syi’ah dengan tanpa perasaan menyebut ummul mukminin Aisyah sebagai pelacur, atau menyebut Abu Bakar dan Umar sebagai penjahat dan sebagainya.

Untuk hal ini ada beberapa kemungkinan yang bisa kita simpulkan, kemungkinan pertama karena jahil (bodoh) tentang ajaran agama Islam, kemungkinan kedua mereka bukan Islam dan kemungkinan terakhir adalah mereka adalah pengikut Syi’ah itu sendiri! Wallahu a’lam.(fq/ags/imo/aby/wiki)