Menlu Israel: Tidak Ada Negara Palestina Sebelum 2012

Tidak ada negara Palestina yang akan didirikan dalam dua tahun ke depan, kata Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman pada hari Selasa kemarin (29/6), sembari mengutip adanya kesulitan dalam perundingan perdamaian yang ditengahi AS serta adanya perpecahan di antara rakyat Palestina.

"Saya orang yang optimis, dan saya tidak melihat kemungkinan adanya sebuah negara Palestina yang akan muncul sebelum tahun 2012," kata Lieberman – aktivis sayap kanan dalam pemerintahan koalisi konservatif Netanyahu – kepada wartawan setelah bertemu dengan rekan Rusianya Sergei Lavrov.

Dalam pertemuan dengan Lieberman, Lavrov sendiri membela kebijakan Rusia yang secara terbuka terlibat berhubungan dengan Hamas, tidak seperti mitra Quartet lainnya.

"Dalam semua pembicaraan kami dengan Hamas, kami telah berusaha untuk meyakinkan mereka untuk beralih ke trek politik dan mendukung inisiatif perdamaian Arab," kata Lavrov.

Lavrov mengatakan bahwa kurangnya kemajuan dalam pembicaraan perdamaian Israel-Palestina, maka hal ini harus bertanggung jawab karena mendorong adanya radikalisasi di antara warga Palestina. Lavrov juga mengatakan bahwa dirinya berharap adanya pembicaraan tidak langsung yang nantinya akan menyebabkan terjadinya negosiasi secara langsung.

Namun Lieberman mengatakan: "Satu orang bisa bermimpi, dan membayangkan, namun kenyataan di lapangan adalah bahwa kita masih jauh dari mencapai pemahaman dan kesepakatan pada pembentukan negara Palestina pada tahun 2012."

Lieberman tampaknya mengacu pada panggilan oleh negara Quartet yang merupakan broker perdamaian Timur Tengah – Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa dan PBB – untuk sesuai dengan kesepakatan terbentuknya negara Palestina pada tahun 2012.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang meluncurkan pembicaraan langsung dengan Palestina di bulan Mei lalu, telah menerima permintaan mereka untuk terbentuknya negara Palestina.

Pemerintahan Palestina yang didukung AS dari Presiden Mahmud Abbas juga menghadapi tentangan dari kelompok Hamas yang tidak terima adanya negara Yahudi dan mengendalikan Jalur Gaza.

Abbas, yang berbicara di kota Ramallah, Tepi Barat, mengatakan dia berharap untuk tercapainya kesepakatan damai secepat mungkin, dan menambahkan bahwa Palestina akan melakukan apapun yang kita dapat lakukan dalam rangka tercapainya solusi dua negara karena waktu disisi lain waktu terus berjalan. "

Perdana menteri Abbas, Salam Fayyad, mengatakan Palestina bisa menyatakan kenegaraan mereka secara sepihak jika kebuntuan diplomatik berjalan terus, meskipun Abbas telah mengesampingkan kemungkinan ini. (fq/aby)