Militer Pakistan Luncurkan "Sinetron" Perang Lawan Taliban di Lembah Swat

Tentara Pakistan yang melawan Taliban akan berubah status menjadi selebritis baru, dengan peluncuran serial drama televisi berbiaya jutaan dolar terkait kemenangan tentara Pakistan melawan pejuang Taliban.

Kisah penuh emotif tentang 11 tentara Pakistan yang gagah berani memerangi perlawan pejuang Islam Taliban yang ‘mengganggu’ negara tetangga Pakistan, dan Afghanistan, akan mengudara di layar televisi dalam sebuah drama yang didanai militer Pakistan sebagai bagian dari program perang anti-teror mereka.

Kisah ‘sinetron’ boong-boongan ini difokuskan pada kepahlawanan tentara Pakistan dalm memerangi Taliban lewat serangan udara maupun serangan darat di lembah Swat barat laut Pakistan pada tahun 2009, satu cerita akan menampilkan sosok tentara bernama Hawaldar Naeem Asghar yang tewas dalam pertempuran di pos pemeriksaan pejuang Taliban.

Asghar, digambarkan sebagai seorang prajurit yang berasal dari keluarga petani pekerja keras, rela mengorbankan hidupnya untuk melawan Taliban hingga ke puncak bukit, selama operasi militer di kota Mingora untuk menyerang para pejuang Taliban dari atas lembah yang indah Swat.

Setelah gagal melemparkan granat dari bunkernya tanpa keberhasilan, Asghar digambarkan meninggalkan bunkernya dan mendaki bukit, kemudian melemparkan banyak bahan peledak dalam perjalanannya menuju pos pejuang Taliban.

Pos pemeriksaan ini hancur, tetapi Asghar terbunuh oleh tembakan Taliban.

"Cerita tentang Hawaldar Asghar adalah cerita yang umum. Ini adalah pesan kepada publik bahwa setiap orang dapat berperan dalam memerangi ekstremisme," kata Sajjad Saji, salah satu penulis serial drama itu.

"Ini adalah film untuk mendorong masyarakat umum membantu dalam perang ini," tambahnya.

"Tujuan dasar adalah pembuatan serial drama ini adalah untuk mengungkapkan tindakan keberanian para tentara dan warga sipil kami yang berada di bagian depan perang …. Drama ini menunjukkan wajah kemanusiaan dalam perang," kata Mayor Jenderal Athar Abbas, kepala sayap publisitas militer.

"Bangsa ini harus memiliki cerita-cerita tentang keberanian dan pengorbanan, mereka harus bangga dengan putra dan putri mereka yang berjuang dengan mengorbankan darah mereka untuk membela ibu pertiwi."

Salah satu pembuat film, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, produksi sinetron ini menelan biaya jutaan dolar, namun dirinya menolak untuk menyebutkan angka pasti pembuatan serial drama ini.

Produksi film, dibumbui dengan efek khusus, difilmkan di tengah bukit hijau terjal dan hutan dekat lembah Swat.

"Kami melakukan perjalanan secara ekstensif untuk serial film ini. Sebuah tim yang terdiri dari lebih 35 orang dengan truk bagasi, berkeliaran di hutan dan perbukitan selama berbulan-bulan untuk menggambarkan fim ini secara realistis," kata Khawar Azhar, produser eksekutif serial drama ini.(fq/afp)