Momen Langka: Mursyid Ikhwan Imami Shalat Pejabat Pemerintah Mesir

Dalam sebuah momen langka yang tidak pernah terjadi setidaknya selama setengah abad, Mursyid Jemaat al-Ikhwan al-Muslimun mengimami jamaat shalat yang terdiri dari para pejabat pemerintahan Mesir. Padahal, lebih dari 50 tahun sebelumnya, Ikhwan tercatat sebagai organisasi keislaman dan kemasyarakatan yang dilarang dan dimusuhi oleh pemerintahan Mesir.

Pemandangan langka tersebut terjadi pada Ahad (14/8) kemarin, saat acara buka puasa bersama di tempat Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia di Kairo. Acara tersebut dihadiri oleh para tokoh Mesir, termasuk di dalamnya para pejabat pemerintahan masa kabinet transisi PM Isham Sharif dan juga beberapa petinggi Ikhwan.

Ketika waktu shalat magrib tiga, Mursyid Ikhwan, Dr. Muhammad Badi’, didaulat untuk menjadi imam shalat berjamaah, yang diikuti dan dimakmumi oleh para pejabat pemerintahan Mesir: sebuah pemandangan yang sebelum-sebelumnya mustahil terjadi.

Beberapa surat kabar Mesir melansir, Badi’ mengimami PM Isham Sharif, dua wakil PM Dr. Ali el-Silmi dan Dr. Hazim el-Bablawi, Jenderal Militer Manshour Isawi, menteri dalam negeri dan perumahan Dr. Mohammad Fathy El-Baradei, Gubernur Kairo Abd el-Qawy Khalifa, Gubernur Giza Ali Abd el-Rahman, dan Duta Besar Saudi Arabia untuk Mesir Ahmed el-Qattan.

Pemandangan seperti ini pernah terjadi pada tahun 1952 silam, ketika Mursyid ke-II Ikhwan, Hasan el-Hodeibi, mengimami para tokoh revolusi 1952.

Setelah selesai shalat, Badi dan Sharaf pun tampak bercakap-cakap perihal kondisi Mesir pasca revolusi.

Penulis sekaligus pengamat politik Mesir Mostafa Bakry mengatakan, pemandangan ini menjadi bukti bahwa perubahan benar-benar tengah terjadi di jagat kehidupan Mesir, termasuk di jagat politik elitnya.

Dalam acara buka puasa itu, hadir juga Pangeran Kerajaan Saudi Pangeran Turki ibn Abd el-Aziz Aal Saud, beberapa menteri dan sekjen Liga Arab, beberapa petinggi Majelis Tinggi Militer Mesir, duta besar negara sahabat, wartawan, dan tokoh-tokoh lainnya.

Sementara itu, dari unsur Jemaat Ikhwan, selain Mursyid Muhammad Badi, hadir juga Mantan Mursyid sebelumnya Dr. Mahdi Akif. (ags/mi)