Mursyid Ikhwan : Organisasi Arab Halangi Umat Islam ke Palestina

Dalam konferensi pers Selasa (27/10) lalu yang diadakan oleh Himpunan Parlemen Ikhwanul Muslimin, Mursyid Umum Ikhwanul Muslimin, Muhammad Mahdi Akif menyeru kepada muslim dunia untuk menggelorakan jihad, karena wilayah Islam semakin hancur sedangkan para pemerintah negara Islam hanya menjadi kaki tangan asing. Di samping itu beliau juga menyeru agar umat Islam tidak terprovokasi sehingga hanya mewujudkan keinginan pihak asing.

Dalam konferensi pers tersebut, Akif menjelaskan kontribusi nyata Ikhwanul Muslimin selama ini dalam dalam menghadapi kebrutalan Zionis terhadap Al-Aqsha. Selain itu beliau juga mengkritik sikap negara-negara Arab dan Islam yang tidak bergerak untuk menyelamatkan Palestina.

Menurut Akif, "Rakyat Mesir dan jutaan umat Islam siap menjadi relawan untuk berjihad di Palestina, akan tetapi organisasi-organisasi Arab melarang dan menghalangi mereka untuk menuju Palestina." Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa umat Islam saat ini masih terkurung dan terpenjara di negaranya masing-masing.

Mursyid Ikhwanul Muslimin juga tidak mengizinkan untuk bentrok dengan pemerintahan Mesir di jalanan, sehingga Mesir menjadi seperti Afghanistan, Somalia, Irak, dan lainnya. Beliau menjelaskan, "Ini merupakan keinginan dan provokasi pihak asing. Dan mereka tidak akan berhasil. Insya’allah, selama di Mesir masih ada orang-orang yang menyeru pada kebaikan, akhlak mulia, dan ukhuwah sesama muslim di Mesir, maka Mesir masih memiliki harapan. Sedangkan kediktatoran dan kerusakan sungguh akan gagal dan tenggelam."

Mahdi Akif kemudian menambahkan, "Sesungguhnya masalah Palestina bukanlah hal baru. Sejak sebelum masa kolonialisme berkobar, bahkan sebelum perjanjian Balfour, semenjak saat itu sudah ada upaya menanam bakteri Zinonisme dalam jantung dunia Islam. Hingga saat ini, seluruh kekuatan dunia internasional menyokong kangker Zinonis itu untuk terus menggerogoti tubuh Palestina dan dunia Islam. Ditambah lagi sikap dengan resmi pemerintah negara Islam yang menutup mata. Namun Ikhwanul Muslimin yakin, seluruh konspirasi mereka sedang menuju pada titik kehancuran, karena di sana masih ada umat Islam yang memahami kewajibannya. Harapan itu masih ada, selama di dalam hati umat Islam masih terhujam keyakinan kepada Allah dan kesungguhan untuk segera meluluhlantakkan Zinonisme serta seluruh antek-anteknya." (fj/ys)