Muslim Malaysia Protes Penggunaan Kata “Allah” Oleh Umat Katolik

Ribuan umat Islam Malaysia melampiaskan amarah mereka lewat layanan online terhadap keputusan pengadilan yang membolehkan orang Kristen menggunakan kata "Allah" ketika mengacu kepada “Tuhan” mereka.

Menurut orang-orang Islam di Malaysia, yang menyadari bahwa ini adalah propaganda untuk mengacaukan umat Islam sekarang dan di masa depan. Seperti diketahui, mingguan Katolik lokal, The Herald, menggunakan kata “Allah” dalam setiap terbitannya, dan itu memicu kemarahan umat Muslim Malaysia.

"Masalahnya adalah bahwa akan ada banyak doktrin-doktrin dan prinsip-prinsip yang akan dipromosikan benar-benar bertentangan dengan akidah Islam," tegas Shad Saleem Faruqi, seorang dosen hukum konstitusi dengan Tekonologi Universiti Malaysia, kepada Reuters.

Wakil Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin memperingatkan politisi dan publik untuk tidak membesar-besarkan reaksi atas putusan pengadilan ini. "Kita tidak boleh tergesa-gesa membuat pernyataan," kepada wartawan. "Kami memahami ini hal yang sensitf. Yang penting adalah bahwa kita harus yakin langkah bahwa Pemerintah akan bertindak."

Malaysia memiliki populasi hampir 26 juta, dan hampir 60 persennya merupakan pemeluk Islam. Kristen, termasuk Katolik hanya berjumlah 800.000, atau sekitar 9,1 persen dari populasi.

Bisa dibilang, kondisi Malaysia saat ini panas karena hal ini. Umat Islam Malaysia masih menunggu keputusan pengadilan. (sa/iol)