Negara Komunis Rusia Justru Kampanyekan Poligami

Jika di Indonesia dan negara-negara Timur Tengah wacana dan fenomena poligami senantiasa menuai badai kontroversi dan kecaman, di Rusia lain lagi ceritanya. Pemerintahan dan rakyat Rusia sayap nasionalis, justru tengah gencar mengkampanyekan poligami.

Setelah melalui perdebatan dan pergulatan yang sukup sengit dan alot, pada akhirnya pemerintahan Rusia membolehkan, bahkan menganjurkan poligami. Poligami dipandang sebagai solusi jitu untuk mengatasi masalah demografi dan kekurangan penduduk di Rusia yang terbilang cukup parah.

Selain itu, poligami juga dipandang sebagai solusi untuk menuntaskan masalah-masalah kemaysrakatan lainnya yang merebak di Rusia, salah satunya adalah banyaknya anak yang lahir tanpa pernikahan dan ditinggal orang tua mereka.

Saking seriusnya dan ingin suksesnya misi ini, wakil ketua parlemen Rusia Vladimir Khirinovski bahkan menyerukan untuk dibuatkan undang-undang atas hal ini. Khirinovski menyatakan jika masalah demodrafi di Rusia sudah sampai pada titik yang parah dan butuh untuk segera diselesaikan, salah satu opsi terbesarnya adalah poligami.

Di Rusia, setiap tahunnya lahir sebanyak 300 ribu anak di luar pernikahan, sementara jumlah populasi perempuan jauh lebih banyak dari jumlah laki-laki. Perempuan Rusia lebih banyak 10 juta jiwa dibanding jumlah lelakinya.

"Poligami menjadi hal yang mau tak mau harus dilakukan, bukan sekedar di Chechnya atau di wilayah Kaukasus lainnya, tetapi juga di seluruh Rusia," kata Khirinovski.

Peneliti pada organisasi HAM di Chechnya, Nurdi Nokhacev, menyatakan keoptimisannya jika poligami dapat menjadi solusi atas masalah demografi, kemanusiaan, etika, dan spiritual, bukan sekedar di Chechnya, tetapi juga di seluruh Rusia.

Sepertinya, para peminat poligami di Indonesia dan di Timur Tengah, ada baiknya kalau pergi ke Rusia saja. (L2/hyt)