Raja Saudi: Konspirasi Tak Akan Melemahkan Islam dan Umat Islam

Pelindung Dua Masjid Suci, Raja Arab Saudi, Raja Abdullah menyatakan Islam dan umat Islam akan tetap kuat meski musuh-musuh Islam melakukan berbagai konspirasi untuk menghancurkan Islam dan umat Islam.

Raja Abdullah mengungkapkan hal tersebut dalam pidatonya di acara penyerahan "Penghargaan Internasional Pangeran Naif" untuk bidang studi Islam kontemporer dan sunnah di Istana Al-Yamamah, Saudi, Senin (28/12) yang dihadiri oleh pemuka Islam dari berbagai negara dan para pejabat pemerintahan kerajaan Saudi.

"Apapun yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam, termasuk segelintir muslim ekstrimis yang menjadi musuh Islam, tidak akan membuat agama Islam goyah dan umat Islam akan tetap kuat di bawah panji ‘Lailaha Illallah Muhammadan Rasulullah’," tukas Raja Abdullah.

Ia menegaskan, dengan rahmat Allah Swt, sampai hari ini dunia Islam tetap kuat dan ia meminta para pemuka Islam di seluruh dunia untuk terus menjadi penyampai ajaran Islam yang baik dimanapun mereka berada.

Diantara para tamu yang hadir dalam penyerahan penghargaan itu adalah Presiden Jamiat Ulema-e-Hind di India, Syaikh Arshad Madani yang juga profesor di bidang hadis. Ia memuji kerajaan Saudi yang tetap menjadi negara Islam terdepan yang menjalankan pemerintahan negaranya berdasarkan Quran dan Sunnah.

Pada kesempatan itu, Menteri Wakaf dan Bimbingan Islam dari negara Yaman, Hamoud Al-Hattar berharap "Prince Naif Award" akan mendorong para cendikiawan Muslim di seluruh dunia untuk melakukan riset-riset dibidang sunnah.

Sekretariat "Prince Naif Award" menerima sekitar 420 hasil riset terkait hadist yang dibagi menjadi empat katagori untuk keperluan penganugerahan penghargaan itu. Dari jumlah tersebut, sekitar 138 hasil riset ditolak karena dianggap tidak memenuhi persyaratan. Dan penerima penghargaan tahun ini adalah Syaikh Ahmad Shakir, cendekiawan yang memberikan kontribusi besar dalam bidang hadist. Sayang, Syaikh Shakir tidak bisa langsung menerima penghargaan itu karena beliau sudah wafat 50 tahun yang lalu. (ln/arabnews)