Pemberontak Syi'ah Houthi Akhirnya "Menyerah"

Pemimpin pemberontak Syi’ah Houthi Yaman menyatakan gencatan senjata dengan militer Arab Saudi dan mengatakan kelompoknya akan menarik diri dari wilayah kerajaan Saudi, TV Al Arabiya TV melaporkan hal itu pada hari Senin kemarin (25/1).

Dalam sebuah rekaman audio yang dirilis Senin kemarin, Abdul Malik Houthi mengatakan bahwa kelompok pemberontak mereka akan menarik diri dari semua wilayah Saudi yang telah mereka masuki sejak bulan November 2008.

"Kami mengumumkan penarikan penuh dari semua wilayah Saudi," kata Abdul Malik al-Houthi dalam pesan audio yang ia rilis, dan hal ini menggambarkan adanya usaha tawaran dari Houthi sebagai "inisiatif."

Para pemberontak Houthi mengatakan di website mereka pada hari Ahad lalu bahwa komandan mereka akan membuat pengumuman penting segera, namun tidak menyebutkan akan adanya gencatan senjata.

Pemerintah pusat Yaman telah bertempur melawan pemberontak Houthi, yang merasa komunitas mereka termarjinalisasi sejak 2004, namun konflik meningkat tajam pada musim panas tahun lalu ketika Sanaa melancarkan Operasi Bumi Hangus untuk meredam kebangkitan tindakan kekerasan oleh kelompok pemberontak.

Perang menyebar ke Arab Saudi pada November lalu ketika pemberontak merebut beberapa wilayah Saudi, yang akhirnya mendorong Riyadh untuk merespons dengan serangan militer besar untuk melawan pemberontak Syi’ah Houthi.

Pada saat yang hampir bersamaan, Yaman juga harus menghadapi pergolakan keras terhadap jaringan Al-Qaidah di wilayahnya.

Kekuatan Barat dan Riyadh, ketakutan Yaman akan menjadi negara gagal, sehingga Al-Qaidah dapat memanfaatkan kekacauan untuk menggunakan negara Yaman sebagai basis untuk melakukan serangan ke dunia internasional.(fq/aby)