Pemimpin Sunni Iraq Dihukum Mati

Adil al-Mashhadani, seorang pemimpin gerakan Sunni, yang dituduh menculik dan membunuh, ketika saat berlangsung perang di Iraq. Al-Mashhadani adalah pemimpin Gerakan Kebangkitan Sunni, dan juga memimpin kelompok perlawanan (milisi), ditahan bulan Maret 2009 lalu, dan dengan tuduhan sebagai teroris. Tokoh ini ditahan sesudah berlangsung pertempuran selama 24 jam antara milisi yang dia pimpin dengan pasukan AS dan tentara Iraq.

Juru bicara Departemen Kehakiman Iraq, Abdul Sattar Bayrkdar, tidak menjelaskan secara detil kasus al-Mashhadani.  Kelompok yang dipimpin al-Mashhadani ini, juga diketahui sebagai kelompok gerakan lokal, yang menurut  sejumlah keterangan terdapat tokoh-tokoh Baath, yang tidak suka dengan pemerintahan Nur Ali Maliki, sehingga melancarkan perlawanan bersenjata.

Sebenarnya, tujuan dari Dewan Sunni yang didirikan oleh al-Mashhadani ini, tak lain ingin menjaga dan melindungi kelompok Sunni, yang belakangan ini, mengalami banyak serangan dari kelompok Syiah, yang sedang berkuasa. Konflik sektarian yang terus berkembang di Iraq, tak lain dipicu persaingan politik, dan memang diciptakan oleh AS, yang tujuan untuk melemahkan kelompok-kelompok perlawanan yang ada di Iraq.

Situasi yang buruk, ketika tokoh Sunni ini ditahan, dan sekarang semakin memburuk,saat al-Mashhadani dihukum mati. "Kami sekarang sangat takut dibunuh oleh orang-orang Iran dan al-Sahwa", ucap Ahmed Saad. Dan, sekarang kelompok-kelompok Sunni menjadi target pemerintah Iran, yang menggunakan kekuasaan Nur Maliki. 

Beberapa penduduk lainnya, menceritakan bahwa al-Mashhadani, sebagai tokoh gerilya, dan baru kembali ke wilayah itu, dan lama berlangsung pertempuran yang dahsyat dengan pasukan Iraq. Mereka mengatakan termasuk dengan Al-Qaidah dari Mesopotamia, yang sebagian besar mereka adalah orang-orang Sunni, yang mendukung para pejuang dari Sunni yang ada di Iraq. (m/tnt)