Penarikan Pasukan Dari Afghanistan; Hanya Sekadar Jadwal?

Pejabat Amerika dan Inggris pejabat tampaknya mulai gelisah akan penentuan jadwal kapan seharusnya pasukan tentara mereka pulang dari Afghanistan. Seperti yang diketahui, AS berencana memulai penarikan pasukan pada tahun 2011, namun ternyata seorang kepala militer senior Inggris bersikeras pasukannya tidak akan keluar dari negara yang dilanda perang itu "selama diperlukan", bahkan mungkin sampai lewat tahun 2015.

"Saya benar-benar tegas," kata Jenderal Sir David Richards, Ketua baru Staf Pertahanan Inggris kepada The Sun. "Kami benar-benar serius ketika mengatakan kami akan berada di sana selama dibutuhkan."

Sedangkan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton menegaskan kembali pada hari Senin (8/11) bahwa Washington tetap berkomitmen untuk menyerahkan pengendalian pasukan Afghanistan tahun depan.

"Kami yakin bahwa mulai tahun depan akan ada bagian di Afghanistan yang akan berada di bawah kendali pemerintah Afghanistan dan pasukan keamanan," kata Clinton kepada wartawan dari Melbourne, Australia.

Perdana Menteri Inggris David Cameron juga membuat yang agak mirip dengan mitra Amerikanya.

Namun janji Cameron itu dipatahkan sekali lagi oleh Jenderal Richards. Inggris saat ini menempatkan lebih dari 10.000 kekuatan di Afghanistan sebelum 2012.

"Kami berada dalam bagian pengendalian Afghanistan dan oleh karena itu, mau tak mau, kami akan menanggung beban setidaknya sampai tahun depan," tegasnya.

Penarikan NATO dari Afghanistan diharapkan menjadi topik hangat dalam agenda di KTT aliansi itu pada tanggal 19 November di Lisbon, Spanyol.

Komandan AS di Afghanistan, Jenderal David Petraeus, telah menyusun jadwal untuk menyerahkan kontrol beberapa provinsi kepada pasukan keamanan lokal.

Saat ini ada hampir 150.000 pasukan NATO di Afghanistan. (sa/onislam)