PM Turki: Olmert Tidak Bisa Dipercaya

Perdana Menteri Turki Rcep Tayyeb Erdogan lagi-lagi melontarkan pernyataan tajam soal Israel. Ia menyebut Perdana Menteri Israel Ehud Olmert tidak bisa dipercaya, karena pernyataan-pernyataan tidak konsisten.

Dalam keterangan pers bersama dengan pimpinan negara Kroasia Ivo Sanader, Erdogan mempertanyakan kredibilitas para pemimpin Israel. "Komentar-komentar Ehud Olmert tidak konsisten. Bagian mana dari pernyataan Olmert yang Anda percayai," tukas Erdogan ketika ditanya apa komentarnya soal pernyataan Olmert baru-baru ini.

Hari Minggu kemarin, dalam pidatonya Olmert mengkritik Erdogan yang menyesalkan mengapa Olmert tidak bilang akan menyerang Gaza saat kunjungannya ke Ankara beberap hari sebelum Israel menggelar agresi brutalnya ke Gaza.

Olmert mengatakan, ia tidak menyampaikan rencana serangan itu pada Erdogan karena dia tidak pernah tahu akan mengeluarkan perintah agresi tersebut dan ia tidak selayaknya memberikan informasi pada pihak manapun soal rencana militer negaranya.

Olmert juga mengaku tidak memberitahu sekutu-sekutunya seperti Presiden AS George W. Bush, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel ketika memutuskan untuk melakukan agresi besar-besaran ke Jalur Gaza.

"Apa yang harus saya katakan pada mereka, mengatakan bahwa rencana militer Israel adalah untuk mempertahankan diri? Saya pikir itu bukan tindakan yang tepat. Saya merasa tidak perlu memberitahu mereka dan saya merasa tidak enak dengan pernyataan perdana menteri Turki," kata Olmert dalam pidatonya hari Minggu kemarin.

Sementara Erdogan dalam keterangan persnya mengatakan,"Pertama, Anda (Olmert) menginginkan ada negara yang menjadi mediator. Lalu Anda datang ke sini (Turki) dan melakukan pembicaraan sebanyak lima kali (terkait negosiasi tidak langsung Israel-Suriah). Yang paling menarik, pertama Anda bilang tidak tahu menahu soal ini (jadwal serangan ke Gaza) kemudian Anda mengatakan ‘mengapa harus memberitahu rencana ini?’."

"Pernyataan ini menimbulkan rasa ketidakpercayaan. Seorang pemimpin tidak boleh menciptakan ketidakpercayaan. Politik bukan institusi yang memproduksi kecurigaan," tukas Erdoga seperti dilansir surat kabar Hurriyet Daily.

Erdogan adalah salah satu pemimpin Muslim yang sangat keras mengecam agresi brutal Israel ke Gaza bulan Januari kemarin. Ia meminta PBB agar Israel dikeluarkan dari PBB. (ln/prtv)