Presiden Israel Desak Eropa Boikot Hamas

Presiden Israel Shimon Peres mendesak Eropa agar tidak menjalin hubungan dengan Hamas. Pada ketua parlemen Eropa Hans-Gert Poettering, Peres menyebut Hamas sebagai kelompok islam "teroris yang mematikan", yang berkuasa di Jalur Gaza.

"Negara-negara Eropa harus tahu bahwa Hamas adalah organisasi yang mematikan dan berbahaya. Eropa harus segera menghentikan simpati dan dukungannya pada Hamas, karena sikap seperti ini menghambat proses perdamaian," kata Peres pada Poettering yang memimpin delegasi parlemen Eropa dalam kunjungan mereka ke Jalur Gaza hari Senin kemarin.

Poettering mengungkapkan keprihatinannya yang besar melihat situasi dan kondisi warga Palestina di Gaza akibat blokade dan agresi brutal rezim Zionis Israel. "Kita harus menolong warga Gaza dengan membuka semua perbatasan," kata Poettering.

Ketua parlemen Eropa itu juga menyatakan setuju jika senjata-senjata Hamas dilucuti. "Kami berpihak pada perdamaian dan menentang peperangan serta terorisme," sambung Poettering tanpa peduli bahwa selama ini rezim Zionis-lah yang telah melakukan aksi-aksi teror terhadap rakyat Palestina, terutama warga Gaza dengan kebijakan blokade dan serangan-serangan militernya.

Setelah delegasi parlemen Eropa, ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana juga dijadwalkan berkunjung ke Gaza pekan ini dalam rangkaian kunjungannya ke negara-negara Timur Tengah. Solana berkunjung ke Gaza dengan tujuan melakukan konsolidasi bagi upaya gencatan senjata antara Israel-Hamas.

Kunjungan delegasi Eropa dan delegasi AS ke Jalur Gaza pekan kemarin, merupakan hal yang jarang terjadi, karena AS dan Eropa selama ini menjaga jarak dengan Jalur Gaza sejak Hamas menguasai wilayah tersebut tahun 2007 lalu. Selain itu, Eropa dan AS juga memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris meski faktanya Hamas-lah yang memenangkan pemilu di Palestina. (ln/DailyStar)