Puluhan Mata-Mata Mossad Tertangkap di Libanon

Aparat keamanan Libanon mengklaim menangkap dua orang lagi yang dicurigai sebagai agen mata-mata yang bekerja untuk lembaga intelejen Israel, Mossad. Kedua orang yang ditangkap itu adalah dua bersaudara berinisial "H" dan "M" Shehab.

Menyusul penangkapan itu, aparat berwenang Libanon menggeledah rumah kedua bersaudara itu di kota Ghaziyyeh untuk mencari bukti-bukti dan masih melakukan interogasi.

Dengan tertangkapnya dua bersaudara Shehab, jumlah orang yang ditangkap aparat keamanan Libanon sejak bulan Januari lalu dengan tuduhan berkolaborasi dengan agen intelejen Israel, bertambah menjadi 20 orang. Para tersangka itu akan diajukan ke pengadilan militer.

Aparat keamanan Libanon sedang gencar-gencarnya memburu orang-orang yang dicurigai menjadi agen mata-mata Mossad. Sebelumnya, mereka menangkan dua orang bersaudara Hassan dan Jaffar di kota Sultaniyyeh, Libanon Selatan dan menangkap seseorang bernama Hussein H. di kota Deir Ntar.

Laporan Al Manar menyebutkan bahwa intelejen militer Libanon juga menangkap dan menginterogasi satu orang yang dirahasiakan jati dirinya, yang diduga terlibat dalam "jaringan mata-mata Sehmerani". Haytham Sehmerani, perwira berpangkat sersan di Departemen Informasi Pasukan Keamanan Internal Libanon ditangkap seminggu yang lalu di kawasan Bourj al-Barajneh, Libanon Selatan bersama isterinya yang diduga telah mengumpulkan banyak informasi untuk keperluan mata-mata.

Sehmerani mengakui dirinya sudah bekerja untuk Israel sejak tahun 2004, lewat adik perempuannya yang pindah ke wilayah pendudukan di Palestina pada tahun 2000. Aparat intelejen menyita sebuah komputer milik Sehmerani yang diduga digunakan untuk melakukan kontak dengan agen-agen Israel. Interogasi terhadap Sehmerani sendiri difokuskan pada upaya membongkar kemungkinan kalau sudah terjadi penyusupan agen-agen Zionis Israel di tubuh Departemen Informasi Pasukan Keamanan Nasional Libanon.

Agen lokal lainnya yang ditangkap di selatan kota Nabatiyeeh bernama Mustapha Awada, 55 yang mengelola sebuah perusahaan penjualan mobil. Surat kabar Al-Akhbar melaporkan, Awada memilik peralatan canggih, termasuk alat pengintai yang digunakan untuk mendukung kegiatan mata-matanya.

Mossad merekrut agen-agen lokal untuk mengumpulkan dan memberikan informasi tentang aktivitas para pejuang-pejuang perlawanan di Libanon, termasuk tugas memata-matai kantor-kantor Hizbullah di Dahiyeh, selatan Beirut. Para agen-agen lokal itu kabarnya juga ikut memberikan informasi tentang target-target yang menjadi sasaran pemboman Israel dalam perang di Libanon tahun 2006 lalu. (ln/AlManar)