Puluhan Ulama Fatwakan Haram Tembok Baja Mesir

86 Ulama Islam pada hari Senin lalu (25/1) mengeluarkan fatwa yang melarang penutupan perbatasan Rafah dan pembangunan tembok baja Mesir, dan menekankan bahwa fatwa yang telah dikeluarkan oleh ulama Al-Azhar mengenai tembok baja tersebut tidak benar secara agama dan tidak sah.

Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh mereka, para ulama mengatakan bahwa penutupan yang dilakukan oleh Mesir terhadap penyeberangan Rafah dan pembangunan tembok baja yang berbatasan dengan Jalur Gaza akan semakin mencekik rakyat Gaza yang telah miskin dan hal tersebut sangat sesuai dengan keinginan dan perintah dari Zionis-Amerika.

Para ulama menggarisbawahi bahwa ketika lembaga Al-Azhar mensahkan pembangunan kejahatan pembangunan tembok ini, maka akan berbalik arah melawan pesan mulia Islam dan membentuk sebuah opini di luar Islam.

Mereka menambahkan bahwa fatwa Al-Azhar tidak berdasarkan riset dan tidak dibahas secara panjang lebar, mereka mencatat bahwa lembaga Al-Azhar tidak mengundang semua anggota ketika menyatakan pendapatnya tersebut terkait dengan pembangunan tembok baja.

Fatwa mereka ini, menurut para ulama yang menentang pembangunan tembok baja, berdasarkan teks-teks agama yang mewajibkan umat Islam untuk mendukung saudara-saudara mereka yang tanahnya dijajah oleh zionis Israel.

Para penandatangan pernyataan Fatwa diantaranya Sultan Salahuddin, seorang profesor ilmu syariah di Universitas Kairo, Awad Al-Qarni, seorang ulama Saudi terkenal dan akademis, Dr Ahmad Al-Raisuni, seorang ahli di akademi Fiqih Islam internasional, dan sejumlah anggota serikat internasional ulama Islam.

Dalam konteks yang sama, Dr Aziz Dweik, ketua dewan legislatif Palestina (PLC), sangat mengutuk Presiden Mesir Husni Mubarak yang secara terang-terangan bersumpah untuk melanjutkan pembangunan tembok baja di sepanjang perbatasan Gaza.

"Bukankah Mubarak mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan kelaparan orang-orang di Gaza? Apakah dia tidak sadar melalui pembangunan tembok ini sama saja ia membiarkan rakyat gaza mati kelaparan?" kata Dr Dweik sewaktu diwawancarai saluran TV satelit Al-Quds .

Mubarak telah mengecam dalam sebuah pidato sambutannya pada ulang tahun polisi Mesir – pada semua orang yang menentang pembangunan tembok dan menggambarkannya sebagai suatu tindakan melawan kedaulatan Mesir.(fq/imo)