Putra Gaddafi Optimis Ayahnya Akan Menang Perang

Saif al-Islam, putra orang kuat Libya Muammar Gaddafi, mengatakan Selasa kemarin (19/4) bahwa dirinya "sangat optimistis" rezim ayahnya akan menang, pada saat negara itu masih berada dalam cengkeraman pemberontakan selama dua bulan terakhir.

"Saya sangat optimis dan kami akan menang," kata Saif dalam sebuah siaran di televisi Libya.

"Situasi yang berubah setiap hari justru mendukung kami," katanya di depan sekelompok orang yang berjumlah sekitar 50 orang yang menghadiri siaran televisi tersebut.

Saif bersumpah bahwa rezim ayahnya tidak akan melakukan aksi balas dendam terhadap pemberontak yang berusaha menjatuhkan ayanya.

Tapi ia memperingatkan bahwa "penggunaan senjata dan kekuatan hanya akan dipenuhi dengan kekerasan dan mereka yang melakukan itu akan menanggung konsekuensinya".

"Tujuannya bukan balas dendam. Kami tidak akan membalas dendam kepada siapa pun dan kami tidak akan membunuh siapapun," katanya menegaskan.

Saif menuduh para pemimpin pemberontak di kota-kota barat Misrata dan Zenten menjadi "pengedar narkoba, atau pengusaha yang berusaha menghindari untuk membayar kembali pinjaman mereka yang berjumlah puluhan juta dolar.

Putra Gaddafi ini juga mengatakan bahwa proyek senilai miliaran dolar yang ada di negaranya terpaksa terhenti, karena ketidakamanan yang berlaku dan kepergian puluhan ribu pekerja asing.

"Semuanya akan kembali normal" akhirnya, katanya. "Proyek-proyek dan layanan akan kembali dan para pekerja asing akan kembali," katanya.

Dia menambahkan bahwa "Libya tidak akan sama" setelah pemberontakan yang belum pernah terjadi sebelumnya menentang Gaddafi yang telah memerintah negara Afrika utara itu selama lebih dari empat dekade, mengisyaratkan akan ada versi rancangan konstitusi baru di Libya.(fq/afp)