Qardhawi : "Ikhwan Lakukan Pengkhianatan Terhadap Umat Jika …"

Ulama Muslim internasional Dr. Yusuf Qardhawi untuk pertamakalinya menyatakan reaksinya terkait ‘krisis’ internal yang terjadi di organisasi Islam berskala internasional yang berpusat di Mesir, al-Ikhwan al-Muslimun (Ikhwan).

Sebelumnya, berembus kabar jika pucuk tertinggi pimpinan Ikhwan (Mursyid ‘Am) Muhammad Mahdi Akif telah selesai dan turun dari jabatannya. Gonjang-ganjing ini bertambah mencuat terkait isu tentang siapakah yang nanti akan menggantikan Akif, sekaligus pencalonan Isham Uryan, kepala biro politik (mas’ul al-malaf as-siyasi) Ikhwan untuk menjadi anggota Majlis Pertimbangan (maktab al-irsyad) organisasi tersebut.

Namun, masalahnya, banyak dari anggota majlis pertimbangan Ikhwan–dewan yang memiliki otoritas untuk memilih Mursyid–sendiri yang tidak menghendaki naiknya Uryan menjadi anggota majlis luhur tersebut.

Dus, isu yang berembus, Majlis Pertimbangan tengah melakukan upaya ‘pengganjalan’ Uryan. Padahal, Akif sendiri dikabarkan mendukung dan merekomendasikan Uryan untuk menjadi anggota pada majlis pertimbangan.

Terkait isu ‘krisis internal’ dan ‘pengganjalan’ Uryan ini, Qardhawi bereaksi keras. Ulama yang menjadi rujukan spiritual bagi Ikhwan–meski secara struktural-formal Qardhawi tidak ‘memiliki hubungan’–menyatakan jika memang benar Majlis Pertimbangan Ikhwan mengganjal naiknya Uryan, maka itu sama artinya dengan pengkhiatan Ikhwan terhadap umat.

"Ikhwan melakukan pengkhianatan terhadap jama’ah, dakwah, dan umat Islam jika mengganjal kenaikan Uryan," terang Qardhawi sebagaimana dilansir surat kabar Mesir as-Syuruq (24/10).

Qardhawi juga menambahkan, bahwa mengapa Majlis Pertimbangan Ikhwan bersikap menjauhkan Uryan, menolak, dan tidak memilih dengan pendapat dan rekomendasi Akif yang menghendaki Uryan untuk menggatikannya.

"Uryan dan Abdul Mun’im Abu al-Futuh (anggota pada Majlis Pertimbangan Ikhwan dan Sekretaris Jenderal Persatuan Dokter Arab yang kini diciduk pemerintahan Mesir) adalah dua orang yang paling bisa diandalkan dan diharapkan," komentar Qardhawi.

Ditambahkan Qardhawi, Uryan bahkan dipandang sebagai tokoh Ikhwan yang paling ‘fakih’, baik dari segi akademis dan kapasitas. "Uryan lebih fakih dari segi syari’at, juga paling faham dalam masalah politik. Terkait kapasitasnya akan hal ini, tak ada seorang pun yang meragukan Uryan," jelas Qardhawi.

Terkait krisis internal Ikhwan yang kini banyak diekspos oleh media, baik di Mesir, Timur Tengah, dan internasional, Muhammad Mahdi Akif mengaku terkejut. Dalam wawancaranya dengan kanal BBC berbahasa Arab belum lama ini (22/10), Akif mengatakan jika "saya sangat kaget dengan kabar ini. Dikhawatirkan ada pihak yang ingin menggembosi jama’ah (Ikhwan) dengan memanfaatkan isu krisis internal ini".

Akif menambahkan, jika hal semacam ini adalah "wajar terjadi". "Krisis internal ini akan berakhir dengan berakhirnya pemilihan anggota pengurus yang baru, dan pemilihan mursyid yang baru pula, yang akan dilaksanakan dua bulan lagi," terang Akif. (L2/iol)