Reaksi Keras Al-Azhar Atas Komentar Uskup Bishoy

Al-Azhar bereaksi atas tuduhan Uskup Bishoy yang mengatakan bahwa beberapa ayat Al-Quran ditambahkan setelah Nabi Muhammad saw wafat.

Kepada harian independen al-Masry al-Youm, Sheikh Ahmed al-Tayeb, kepala Al-Alzahar, menyatakan ia sedang menyiapkan "bantahan yang kuat" atas komentar Bishoy tersebut.

Tayeb dilaporkan "sangat marah" atas komentar Bishoy itu karena "tugas pemimpin agama untuk menjamin persatuan nasional," kata surat kabar itu.

Salem Abdul Geleel, salah seorang wakil menteri di Kementerian Mesir juga mengkritik komentar itu.

"Keyakinan Muslim adalah garis merah yang sama sekali tidak akan dibahas oleh seorang non-Muslim … Sama seperti kami juga yang tidak membahas keyakinan non-Muslim," kata Abdul Geleel dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh al-Wafd.

Konstitusi Mesir menjamin kebebasan berekspresi, tapi masalah agama selalu menjadi sesuatu yang sensitif. Selama ini memang beberapa kali terjadi ketegangan antara Muslim dan Kristen di Mesir.

Tiga orang Muslim Mesir saat ini diadili karena menembak mati enam orang Koptik setelah mereka keluar dari perayaan Natal di Nagaa Hammadi di Mesir selatan.

Kristen Koptik sendiri berjumlah sekitar 6 sampai 10 persen dari populasi Mesir yang keseluruhan berjumlah 80 juta jiwa. (sa/aby)