Sadisnya Tentara Serbia, Gadis Kecil Diperkosa dan Dipaksa Pakai Kalung Salib

Satu lagi potret buram kekejaman dan kesadisan Serbia pada masa perang Bosnia dahulu – terungkap, setelah dilakukan persidangan terhadap kasus kejahatan perang.

Mantan komandan tentara Serbia Predrag Kujundzic dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan – termasuk pembunuhan dan pemerkosaan – oleh pengadilan kejahatan perang Bosnia pada hari Jumat kemarin (30/10) dan divonis dengan hukuman 22 tahun penjara.

Hakim Saban Maksumic mengatakan pengadilan menemukan Kujundzic (48 tahun) telah bersalah atas tindakan "Melakukan dan memaksakan perbudakan seksual, perkosaan, perampasan kebebasan fisik, penganiayaan terhadap masyarakat sipil non-Serbia serta melakukan tindakan yang tidak manusiawi lainnya."

Kujundzic adalah komandan dari unit tentara Serbia Bosnia yang juga dikenal sebagai Predini Vukovi (Serigala Predo) yang beroperasi di sekitar sebelah utara kota Doboj selama perang yang berlangsung pada tahun 1992-95.

"Sebagai komandan dari unit pasukan Serigala Predo, dia turut berpartisipasi dalam perlakuan tidak manusiawi dari 50 orang warga Bosnia (Bosnia Muslim) dan Kroasia Sipil yang ditahan secara tidak sah dan digunakan sebagai tameng manusia selama operasi militer dan 17 di antaranya tewas," kata hakim.

Hakim Maksumic mengatakan bahwa Kujundzic telah pergi ke rumah seorang wanita pada Juni 1992, dengan bersenjata lengkap dan didampingi oleh lima anggota unitnya. Dia memperkosa anak perempuan yang masih di bawah umur dan menghasut tentara lainnya untuk memperkosa ibu dari anak perempuan tersebut.

"Setelah Kujundzic memperkosa anak perempuan yang masih kecil itu, Kujundzic kemudian mengatakan kepadanya bahwa pada hari ini anak perempuan itu akan Mematuhi semua yang dirinya minta dari anak perempuan tersebut, kalau tidak, ia akan membunuh ibunya dan adik perempuannya," kata hakim.

Kujundzic juga memerintahkan gadis kecil itu untuk memakai kalung dengan liontin salib dan seragam kamuflase tentara Serbia . Kujundzic memaksa ia mengenakan baret merah dan mengganti nama Muslimnya menjadi nama Serbia tanpa persetujuan orangtuanya, kata hakim Maksumic.

Namun hakim membebaskan Kujundzic dari tuduhan terpisah yang berkaitan dengan perlakuan tidak manusiawi terhadap tawanan di kamp penahanan.

Pengadilan kejahatan perang Bosnia yang didirikan pada 2005 bertujuan untuk meringankan beban pada pengadilan kejahatan perang milik PBB untuk kasus kejahatan perang di wilayah yang dulu bekas Yugoslavia yaitu Bosnia.

Di tempat terpisah persidangan pemimpin perang Serbia Bosnia Radovan Karadzic dibuka di Den Haag minggu ini, dengan para jaksa menuduhnya memimpin kampanye pemusnahan terhadap Muslim Bosnia selama perang Bosnia 1992-95.(fq/reu)