Safia Farkash, "First Lady" Libya yang Miliki Emas 20 Ton

Sejak awal revolusi Libya pada 17 Februari lalu, ibu negara Libya Safia Farkash sama sekali tidak menjadi pusat perhatian berbeda dengan rekan-rekannya di Tunisia dan Mesir, meskipun dirinya juga dikenal memiliki kekayaan dan pengaruh yang besar.

Safia Farkash memiliki sebuah perusahaan penerbangan bernama Buraq Air yang bermarkas di Bandara Internasional Mittiga di ibukota Tripoli Libya. Farkash langsung mengoperasikan perusahaan itu dengan persetujuan suaminya meskipun ia mendapat saingan dari maskapai nasional Libya dan memonopoli perjalanan ibadah haji warga Libya.

Laporan kekayaan Farkash sangat bervariasi, tapi salah satu laporan yang paling banyak beredar menunjukkan bahwa ibu negara Libya tersebut memiliki 20 ton emas!

Berita kekayaan Farkash sejalan dengan dokumen WikiLeaks yang menyatakan bahwa Gaddafi adalah kepala keluarga yang kuat dan kaya, namun kekayaan tersebut dibagi-bagi dan disfungsional.

Menurut WikiLeaks, Farkash secara umum berpenampilan low profile. Dia bepergian dengan menyewa pesawat dan sebuah mobil telah siap mengantarnya dari bandara ke tempat tujuan nya. Bahkan perjamuan lebih sering ia selenggarakan di kompleks Bab al-Azizia, markas utama Gaddafi, untuk merayakan ulang tahun revolusi tahun 1969 dengan acara yang cukup sederhana.

Safia Farkash al-Baraasi adalah istri kedua pemimpin Libya Muammar Gaddafi. Ia dilahirkan di kota al-Baida di timur Libya dan berasal dari suku al-Baraaesa. Gaddafi dan dirinya saling mengenal satu sama lain ketika ia bekerja sebagai perawat dan ketika Gaddafi dirawat di rumah sakit untuk usus buntu pada tahun 1971. Mereka menikah pada tahun yang sama dan memiliki tujuh anak, enam anak laki-laki dan satu putri bernama Aisyah.

Selama tahun-tahun pertama pernikahan mereka, Farkash jarang tampil di media, namun dalam beberapa tahun terakhir ini ia mulai terlibat dalam kegiatan sosial seperti ikut ambil bagian dalam merayakan revolusi 1969 yang menghantarkan suaminya ke puncak kekuasaan dan menghadiri wisuda siswa polisi perempuan pada tahun 2010 .

Pada tahun 2008, Farkash terpilih menjadi wakil presiden untuk organisasi ibu negara Afrika dalam pertemuan para pemimpin Uni Afrika di kota Laut Merah Mesir Sharm al-Sheikh meskipun dia tidak hadir dalam pertemuan itu dan tidak pernah ikut ambil bagian dalam kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut.

Beberapa website melaporkan bahwa Farkash dan putrinya Aisyah telah mendarat di Jerman pada tanggal 20 Februari, tapi belum ada konfirmasi kebenaran berita ini.(fq/aby)