Sandiwara AS, Kecam Rencana Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina

Amerika telah menyatakan keprihatinan mereka atas rencana baru Israel untuk menghancurkan rumah warga Palestina di Timur al-Quds (Yerusalem), dan mengatakan langkah itu dapat merusak proses perdamaian Timur Tengah.

Komite perencanaan kota Israel al-Quds (Yerusalem) pada Senin kemarin (21/6) menyetujui rencana untuk meruntuhkan 22 rumah Palestina di lingkungan kota Silwan untuk memberikan ruang bagi pembangunan pusat wisata.

Penghancuran tersebut berlangsung di sebuah situs yang disebut al-Bustan, yang merupakan rumah bagi sekitar 50.000 orang Palestina dan 70 keluarga Yahudi dan juga di pusat kota Silwana, di mana pemerintah Israel mengklaim hampir setengah dari bangunan tersebut dianggap ilegal dan harus tunduk pada pembongkaran karena melanggar aturan pembatasan ketinggian rumah dua lantai.

"Ini dengan tegas menyatakan bahwa langkah yang akan Israel ambil, akan merusak kepercayaan kami yang mendasar dalam membuat kemajuan untuk lebih dekat dan akhirnya melakuan pembicaraan dalam negosiasi secara langsung," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS PJ Crowley mengacu pada pembicaraan yang disponsori langsung antara Israel dan Otoritas Palestina (PA).

"Kami khawatir tentang hal itu," katanya, menambahkan bahwa Washington telah menyampaikan keprihatinannya ke Tel Aviv dalam beberapa percakapan.

Rencana pembongkaran menarik kecaman keras dari Palestina, dengan negosiator PLO Saeb Erekat yang menuduh Israel tengah berupaya untuk menyabot pembicaraan damai tidak langsung.

Warga Silwan juga dengan keras memprotes keputusan tersebut, menuntut komite Israel untuk membahas rencana alternatif yang tidak termasuk penghancuran rumah mereka.

Sementara itu mereka juga mengharapkan dan menyerukan kepada organisasi internasional untuk campur tangan dan membatalkan rencana pembongkaran.(fq/prtv)