Saudi Ijinkan Penggunaan Teleskop Untuk Melihat Awal Bulan Ramadhan

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, masyarakat Saudi akan dapat menggunakan teleskop bukan hanya dengan mata telanjang untuk melihat bulan sabit yang menandakan dimulainya bulan suci Ramadhan.

Dalam sebuah pernyataannya yang dikeluarkan pada hari Senin lalu, Mahkamah Agung menyerukan masyarakat Saudi untuk melihat bulan baru pada hari Kamis malam.

"Mahkamah agung meminta masyarakat melihat bulan dengan mata telanjang atau dengan menggunakan teleskop untuk mengamati bulan dengan pandangan yang lebih dekat," kata pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Mahkamah Agung tidak memasukkan penggunaan teleskop untuk melihat awal bulan Ramadhan dalam pernyataan-pernyataannya.

Keputusan terbaru tersebut untuk mengatasi adanya gap antara Ulama dan para ilmuwan terkait persoalan melihat bulan dalam penentuan awal bulan Ramadhan. Tahun lalu, Dewan Ulama Senior Saudi (Haihatul Kibarul Ulama) menolak saran yang meminta penentuan awal bulan dan akhir bulan sebaiknya menggunakan hitungan astronomi.

Hanya Syiah Libanon yang mengandalkan perhitungan astronomi daripada melihat dengan mata telanjang untuk melihat awal dan akhir bulan.

Pada hari Senin lalu, Ulama tertinggi Syiah Libanon – Ayatullah Muhammad Husein Fadlallah mengatakan bahwa awal ramadhan dimulai pada hari Jumat depan berdasarkan perhitungan astronomi yang akurat.(fq/toi)