Aktivis Belanda: Lobi Yahudi yang Mengontrol Negara Kami

Aktivis terkemuka Belanda mengakui bahwa lobi Yahudi telah memainkan "irama" perasaan bersalah pemerintah Belanda terhadap peristiwa Holocaust.

Sehingga komentar-komentar aktivis Belanda tersebut telah membangkitkan tuduhan anti semit terhadap orang Belanda yang setia kepada Israel.

Greta Duisenberg – janda dari presiden bank central Eropa dalam sebuah wawancara mengatakan: "Lobi-lobi Yahudi di Belanda, sebagaimana yang juga ada di AS, sangatlah kuat dan berpengaruh, dan mereka masih memainkan perasaan bersalah pemerintah Belanda, meskipun kita telah melewati masa holocaust lebih dari 63 tahun."

Duisenberg meski telah berusia sepuh, dirinya termasuk aktivis yang mendukung perjuangan rakyat Palestina, bahkan setiap kali ada aksi anti Yahudi, ia selalu menjadi pembicara dan dan oleh banyak masyarakat Belanda sendiri – ia dituduh sebagai anti-semit.

Pada bagian ini, presiden organisasi terbesar Belanda yang pro Israel – Rooney Naftaniel menyatakan: "Ini merupakan tanda dari tindakan anti semit, mereka berlandaskan pada protokol Zionis yang menyatakan bahwa Yahudi lah yang mengontol dunia."

Paul Lamb jurubicara resmi Duisenberg sewaktu diwawancarai surat kabar Haarezt hari Ahad kemarin (31/1) mengatakan: "Duisenberg menyebutkan bahwa zionis Yahudi dan kristen ortodoks yang mengendalikan pemerintahan kami dan pemerintahan Amerika Serikat."

Dalam kesempatan lain Duisenberg mengatakan: "Pemerintah Belanda dikuasai oleh kelompok sayap kanan kristen dan orang-orang dari komunitas Yahudi yang memiliki perasaan dan ikatan yang kuat terhadap Israel dan merekalah yang mengendalikan pemerintahan kami."

Ditambahkan oleh Duisenberg: "Saya berencana ingin mengumpulkan enam juta tanda tangan pada sebuah petisi yang mendukung perjuangan rakyat Palestina dan saya berharap Israel menyadari bahwa lobi-lobi Yahudi tidak dapat mengendalikan wilayah selatan Amsterdam dengan cara yang sama ketika mereka mengambil alih tepi barat Palestina.(fq/imo)