Ratusan Pekerja Filipina Masuk Islam pada Bulan Ramadhan di Saudi

Bulan suci Ramadhan telah menjadi waktu yang sangat populer bagi banyak umat non Islam, khususnya pekerja imigran dari Filipina untuk masuk Islam.

Setiap hari di Arab Saudi, Islamic Center di seluruh negeri ini membuka pintu mereka untuk pekerja migran non Muslim yang telah memutuskan untuk bergabung dengan agama yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia.

Selama bulan Ramadhan, organisasi-organisasi Islam mendirikan kamp-kamp bagi pekerja migran yang ingin berbuka puasa.

Salah satu pusat keagamaan – Cooperative Office for Call and Guidance at Al-Bat’ha (COCG Al-Bat’ha) di pusat kota Riyadh telah melihat ada sekitar 200 orang dari berbagai kebangsaan yang berbeda yang akan masuk Islam setiap bulannya.

"Alhamdulillah, jumlah orang yang memeluk Islam setiap bulannya diberbagai tempat berkisar antara 180-200 orang, dari berbagai negara," kata Direktur COCG Syekh al-Qarain Nouh.

"Sebagian besar dari mereka memberikan alasan untuk masuk Islam karena ingin berTuhan yang satu, mereka ingin untuk menyembahnya," katanya.

Proses menjadi seorang Muslim

Proses masuk Islam meliputi usaha untuk mencari pengetahuan mengenai keimanan Islam dan menghadiri upacara pengucapan kalimat syahadat yang dipimpin oleh seorang pendakwah atau imam.

Berbagai macam reaksi yang didapat dari mereka yang telah menjadi Mualaf. Salah seorang pekerja migran filipina bernama Adcel Maglintian mengatakan bahwa Islam telah memberinya kehidupan baru.

"Saya merasa seperti seorang bayi yang baru lahir, dengan kehidupan baru, jadi sekarang saya akan memulai kehidupan baru sebagai seorang Muslim, saya sangat sangat bahagia," katanya.

Mualaf lain dari Filipina bernama "Bebido" berkata bahwa dia lebih suka melaksanakan sholat lima kali sehari dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya sebagai seorang Kristen.

"Ketika saya masih menjadi seorang Kristen mungkin saya akan datang ke gereja 5 atau 3 kali dalam setahun, tetapi dalam Islam saya tahu melaksanakan ibadah sholat adalah 5 kali sehari, saya sangat berterima kasih kepada Tuhan. Jadi, itu alasannya kenapa saya masuk Islam, dan hal ini juga yang membuat saya ingin merasakan ruh Islam dan sebagai seorang Muslim saya harus melakukan hal-hal yang terbaik kepada Allah, "katanya.

Terinspirasi oleh bulan Ramadhan

Beberapa dari para mualaf mengatakan bahwa bulan suci ramadhan lah yang menginsprirasi mereka untuk masuk Islam.

"Saya merasa senang karena kita akan makan bersama-sama sewaktu kita berbuka puasa. Ini tidak akan saya rasakan kalau saya hanya sendirian berbuka puasa, karena saya ingin berkumpul dengan saudara-saudara baru dalam Islam," kata mualaf Filipina yang berganti nama menjadi Omar.

Arab Saudi menerima pekerja Filipina dengan jumlah tertinggi untuk wilayah kawasan Timur Tengah. Setidaknya 200,000 Filipina memasuki Arab Saudi pada tahun 2007 saja.

Jumlah pekerja migran dari Filipina diperkirakan sekitar 800.000, tetapi rincian statistik bagi orang asing yang berbeda agama di Arab Saudi tidak tersedia.

Setelah menjadi mualaf, para pekerja migran tersebut didorong oleh Islamic Center untuk terus belajar tentang Islam demi memperdalam iman mereka.

"Apa yang kami akan lakukan sekarang adalah untuk memberi mereka analisis dasar tentang Islam, Tauhid, hadits, Quran, Fiqh dan lain-lain, yang sangat dasar bagi mereka," kata seorang pendakwah Filipina yang bernama Syekh Abdul Qadir al-Alabani.

Bantuan untuk Non Muslim

Al-Qarain, merupakan kepala pusat salah satu Islamic Center, bermigrasi dari Filipina ke Arab Saudi sejak 20 tahun yang lalu, dan merupakan salah satu dari beberapa pendakwah non-Arab di negeri ini.

Sebagai seorang anggota dari Abdul Aziz University Hospital, ia menghabiskan seluruh waktu luangnya berdakwah kepada masyarakat Filipina di Riyadh. Dia selalu membawa bersamanya calon kelompok baru  yang akan masuk Islam setiap selesai sholat Jumat.

Dia mengatakan hal yang paling sulit dan paling banyak memakan waktu adalah mengajarkan para mualaf tersebut tentang detail dari ajaran Islam setelah mereka memutuskan diri untuk masuk Islam dengan mengucapkan kalimat Syahadat.

Dengan pengawasan dari sebuah kementrian Arab Saudi, COCG adalah lembaga yang tertua dan salah satu Islamic center yang paling aktif di bidang ini. Beroperasi melalui sejumlah kamp yang terletak di daerah-daerah padat penduduk yang berisi para pekerja Asia, dan para da’i telah mendedikasikan waktu mereka untuk membantu non-Muslim masuk Islam.

Ada sekitar 18 lembaga seperti COCG di kota Riyadh, dan lebih dari 215 berada di sekitar Kerajaan Arab Saudi.

Selain menyediakan untuk 5000 orang yang akan berbuka puasa setiap harinya pada bulan Ramadhan, COCG juga menyelenggarakan perkuliahan gratis, dan dua kali dalam setahun COCG juga memberangkatkan para mualaf untuk melaksanakan Umroh.(fq/reu)