Mursyid 'Aam Ikhwan: Kami Akan Masuk ke Liga Sepak Bola Mesir

Sebuah pengumuman yang disampaikan oleh jamaah Ikhwanul Muslimin Mesir di mana mereka menyatakan bahwa mereka ingin mendirikan tim sepak bola sendiri untuk bersaing di liga profesional negara itu. Namun rencana tersebut telah memicu perdebatan signifikan dan ejekan di media sosial.

Berbicara pada pembukaan komunitas Ikhwan di kota Tanta, Mursyid ‘Aam Ikhwan, Muhammad Badi, mengatakan: "Kami akan segera meluncurkan saluran TV, serta klub sepak bola untuk bersaing di Liga Mesir dan kejuaraan."

Langkah ini adalah merupakan hasil kerjasama erat antara kelompok pemuda dari Ikhwan, yang dilarang di bawah Presiden Hosni Mubarak, dan penggemar sepak bola militan selama aksi protes massal anti-pemerintah yang pada bulan Februari lalu berhasil menggulingkan Mubarak dalam upaya untuk memanfaatkan popularitas yang luas atas olahraga dan emosi yang mendalam yang ditimbulkan dari sepak bola.

Pemuda Ikhwan dan pendukung militan sepak bola yang saling bersaing Kairo Al Ahly SC dan Al Zamalek SC terlibat dalam aksi di Tahrir Square selama 18 hari aksi protes pada bulan Januari dan Februari tahun ini.

Dua kelompok, satu-satunya yang berada di alun-alun dengan pengalaman dalam pertempuran jalanan dengan polisi, maju di garis depan para demonstran dalam bentrokan dengan polisi Mubarak dan pendukung mantan presiden.

Langkah Ikhwan masuk ke dunia sepak bola ini juga merupakan dukungan bagi perkembangan olahraga di Mesir.

"Fans sepakbola bersemangat menunggubentrokan antara klub sepak bola Mesir yang saling bersaing, Ikhwanul Muslimin dan kesebelasan polisi," kata salah satu blogger yang mengatakan mengacu pada Ittihad al-Shorta, klub utama yang dimiliki oleh polisi Mesir. "Kiper Ikhwan akan kehilangan pertandingan berikutnya karena ditangkap oleh aparat keamanan," timpal yang lain.

Lelucon dan sindiran terhadap langkah Ikhwan membentuk klub sepakbola berfokus pada penerapan prinsip-prinsip agama Islam untuk sepak bola sehingga memicu tanggapan dari para blogger konservatif, memohon bahwa pernyataan politik Ikhwan harus dibatasi pada Ikhwan dan bukan pandangan keagamaannya.(fq/aby)