Steven Green : "Saya Tidak Berpikir Orang Irak Sebagai Manusia"

Steven Green, tentara Amerika yang memerkosa gadis Irak berusia 14 tahun dan kemudian membunuhnya serta keluarga gadis itu, saat ini sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup.

Ia dihukum dengan tuduhan pemerkosaan sebanyak lima kali dan pembunuhan di Irak. Dia telah mengajukan banding tetapi tampaknya tidak ‘banyak harapan’ akan pengurangan hukumannya.

Menurut Green, saat itu ia tidak berpikir warga sipil Irak sebagai manusia setelah mengalami kekerasan perang yang ekstrem. Green adalah mantan prajurit Airborne ke-101 , dalam wawancara pertamanya sejak pembunuhan tahun 2006, mengklaim bahwa kejahatannya dipicu sebagian besar karena pengalaman kekerasan di Irak.

Awalnya, dua sersan temannya ditembak mati. Dia juga menyebutkan kurangnya kepemimpinan dan bantuan dari Angkatan Darat Amerika.

"Saya sepertinya jadi gila," kata Green dalam wawancara telepon eksklusif dari penjara federal di Tucson, Arizona, kepada Daily Mail. "Saya tiba-tiba saja berada dalam situasi ini. Saya tidak berpikir saya akan terus hidup. "

Green berbicara tentang serangan 12 Maret 2006, pada satu keluarga dekat Mahmoudiya, Irak, yang membuatnya menjalani hukuman seumur hidup. Jaksa mengatakan bahwa kejahatan Green pada tahun 2009 menjadi salah satu kejahatan terburuk dari perang Irak.

Green berkilah bahwa orang harus tahu tindakannya itu adalah akibat dari keadaannya di zona perang. "Jika saya tidak pernah ke Irak, saya tidak akan berada dalam masalah saya sekarang ini," kata Green. "Saya tidak senang tentang itu."

Pada tanggal 10 Desember 2005, Green mengatakan, seorang warga Irak yang sebelumnya sudah dianggap teman mendekati pos pemeriksaan dan tiba-tiba saja melepaskan tembakan. Tembakan itu membunuh Sersan Travis L. Nelson, 41, dan Kenith Casica, 32. Keduanya yang merupakan teman dekat Green tewas seketika. Green mengatakan kematian mereka benar-benar membuatnya terguncang.

Kematian itu membuatnya sangat membenci semua rakyat Irak. "Tidak ada kata yang bisa menggambarkan betapa saya benci orang-orang ini," kata Green. "Saya tidak berpikir orang-orang ini adalah manusia." (sa/dailymail)