Siapakah George Soros?

George Soros

Nama George Soros beberapa hari ini tengah santer, terutama di Indonesia. Di dunia, ia disinyalir mulai beralih kepada emas sebagai asset kekayaannya. Di Indonesia, apalagi kalau pertemuannya dengan wakil presiden negeri ini, Boediono. Siapakah sebenarnya George Soros?

George Soros (Hungaria: György Schwartz) lahir di Budapest, Hungaria, 12 Agustus 1930. Menurut wikipedia berdasarkan "The Capitalist Threat," ia dikenal sebagai seorang kapitalis radikal, pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, penanam modal saham, dan aktivis politik yang berkebangsaan Amerika Serikat. George Soros adalah seorang Yahudi dan pernah dipenjarakan sewaktu saat Perang Dunia I. Ia menyebutkan bahwa keluarganya sangat menanamkan nilai-nilai Yahudi.

George Soros terkenal akan tindakannya yang mengguncang dan menyebabkan krisis ekonomi di Asia. Beberapa negara yang paling terkena dampaknya adalah Korea Selatan, Indonesia, dan Thailand, yang menyebabkan mata uang ketiga negara tersebut menjadi rendah, bahkan sampai sekarang ini terasa efeknya (dollar Amerika terhadap rupiah Indonesia dulu sekitar Rp 2000-2400, sekarang menjadi Rp 9000-9500, bahkan bisa lebih dari itu).

Hong Kong, Malaysia, dan Filipina juga terpengaruh, tapi tidak sebesar tiga negara sebelumnya. Tiongkok, Taiwan, dan Singapura hampir tidak terpengaruh. Jepang tidak terpengaruh banyak tapi mengalami kesulitan ekonomi jangka panjang. Umumnya di negara-negara seperti Thailand dan Indonesia, Soros dianggap lebih negatif sebagai kriminal ekonomi yang membuat ketidakstabilan ekonomi Asia, karena dengan jumlah simpanan uangnya yang besar mengguncang nilai mata uang Asia.

Di Inggris, George Soros terkenal akan tindakannya yang mengguncang Bank Inggris, yang terkenal akan peristiwa "Hari Rabu Hitam" pada tahun 1992. Soros mempunyai cadangan uang yang sangat banyak dan membeli kemudian menjual Poundsterling yang mempunyai nilai sekitar 10 milliar Poundsterling. Banyak spekulan yang kebingungan darimana Soros bisa memiliki uang dalam jumlah besar itu.

Soros berusia tiga belas tahun pada Maret 1944 ketika Nazi Jerman mengambil kontrol militer Hungaria. Ia bekerja untuk Dewan Yahudi. Untuk menghindari anaknya ditangkap oleh Nazi, ayah Soros membayar karyawan Departemen Pertanian agarSoros menghabiskan musim panas tahun 1944 tinggal bersamanya, dan menyamar sebagai anak baptisnya. Soros muda harus menyembunyikan keyahudiannya bahkan saat itu resmi sebagai pengawas penyitaan harta Yahudi.

Pada tahun berikutnya, Soros selamat dari pertempuran di Budapest di mana pasukan Soviet dan Jerman bertempur dari rumah ke rumah.

Soros beremigrasi ke Inggris pada 1947 dan lulus dari London School of Economics pada tahun 1952. Sambil menjadi mahasiswa dari filsuf Karl Popper, Soros bekerja sebagai penjaga pintu kereta api dan sebagai pelayan. (sa/wikipedia)