Situasi Darurat di Jeddah, 24 Orang Tewas Akibat Banjir

Gubernur Jeddah, Pangeran Mishaal bin Majid memerintahkan pembentukan tim darurat yang bertugas mengontrol situasi kota setiap 12 jam, menyusul banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur Jeddah hari Rabu kemarin.

Hujan yang turun terus menerus selama dua jam dan dengan curah hujan sebesar 70 milimeter, seketika membuat kota Jeddah tergenang air. Ratusan rumah dan toko terendam oleh air yang mengalir deras seperti aliran sungai, menyebabkan sebagian warga di distrik Abraq Al-Raghama terpaksa naik ke atap-atap rumah mereka.

Korban pun berjatuhan. Laporan sementara menyebutkan, sedikitnya 24 orang tewas dan sejumlah orang luka-luka akibat banjir di Jeddah. Banjir diduga karena sistem drainase tidak berfungsi dengan baik, sehingga air meluap dan disertai sampah dan kotoran.

Di distrik Safa dan beberapa kawasan di Jeddah, listrik padam sejak pukul 14.00 waktu setempat. Perusahaan listrik Saudi, Saudi Electricity Company (SEC) banyak menerima laporan dan komplain dari warga yang mengeluh karena tak satupun orang dari SEC yang muncul sehingga mereka harus menggunakan lilin untuk penerangan. Sampai pukul 08.00 malam, listrik belum juga menyala.

Situasi kota Jeddah akibat banjir menjadi kacau. Pohon-pohon tumbang dan genangan air yang cukup tinggi menyebabkan lalu lintas terganggu dan menimbulkan kemacetan dimana-mana. Layanan Pertahanan Sipil kota Jeddah juga kewalahan menghadapi banjir. Mereka mengerahkan perahu-perahu karet dan sejumlah helikopter untuk menolong warga yang terperangkap banjir. Sejauh ini, layanan pertahanan sipil di Jeddah belum bisa memberikan keterangan berapa jumlah korban dan seberapa besar kerusakan yang terjadi akibat banjir.

Direktur Jenderal Urusan Kesehatan di Jeddah, Dr. Sami Badawood menyatakan departemen kesehatan sudah menetapkan kondisi darurat medis di Jeddah. Seluruh rumah sakit disiagakan untuk menolong dan menjadi tempat evakuasi para korban.

Pemerintahan kota Jeddah mengirimkan ratusan truk dan petugas untuk menangani jalan-jalan tergenang air cukup parah. Dalam satu hari kemarin, pemerintahan kota Jeddah menerima lebih dari 530 telpon yang melaporkan terjadinya banjir.Hampir seluruh jalan-jalan dan pemukiman di kota Jeddah terendam banjir.

Banjir juga menyebabkan perjalanan para jamaah haji yang akan menuju Makkah terhambat. Kendaraan yang mengangkut jamaah berusaha mencari rute alternatif ke kota Makkah dan ada yang terpaksa membatalkan perjalanannya, padahal mereka harus segera sampai ke Makkah dan menuju Arafah untuk wukuf. Semoga Allah Swt memberikan kesabaran, kekuatan dan kemudahan bagi para tamuNya agar bisa menunaikan rangkaian ibadah haji, meski harus terkendala banjir. (ln/arabnews)