Swiss Terima Hamas, Israel Berang

Kementerian Luar Negeri Israel mengungkapkan kemarahannya terhadap negara Swiss karena Swiss telah melakukan pembicaraan dengan perwakilan gerakan Hamas, Palestina. Kedubes Israel di Bern sampai merasa perlu mengeluarkan pernyataan dan mengaku terkejut dengan adanya pertemuan itu.

"Kami terkejut negara Swiss memberikan visa bagi para perwakilan organisasi yang oleh dunia internasional diakui sebagai organisasi teroris," demikian pernyataan kedubes Israel di Bern.

Sementara itu, Jubir Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor mengatakan bahwa Israel marah dengan tindakan pemerintah Swiss. "Kami marah, meski Swiss bukan anggota Uni Eropa, Uni Eropa masih mengakui Hamas sebagai organisasi teroris," kata Palmor.

"Dengan menerima secara resmi delegasi Hamas, Swiss dianggap telah menempatkan dirinya sebagai bagian dari negara-negara yang moderat," sambung Palmor.

Surat kabar Israel, Haaretz dalam laporannya menyebutkan bahwa sejumlah diplomat Swiss telah menggelar pertemuan dengan delegasi Hamas di Jenewa, di sela-sela sebuah konferensi riset yang diadakan di Swiss bulan Juni lalu. Para pejabat berwenang di Swiss menegaskan, sebagai negara yang netral, Swiss sudah biasa menjadi "jembatan" antara pihak-pihak yang bertikai.

Menlu Swiss, Micheline Calmy-Rey dalam siaran radio lokal bahkan mengatakan bahwa Hamas merupakan "pemain penting" di Timur Tengah dan tidak bisa dikesampingkan jika ingin mencari solusi konflik Israel-Palestina. (ln/prtv)